Jangan Anggap Remeh, Kenali Kebutuhan Vitamin D Perhari Bantu Mencegah Defisiensi Nutrisi

Anak-anak: Kombinasi suplemen fosaft dengan 1.000–2.000 mcg (40.000–80.000 IU) perharivitamin D

• Mengobati hipoparatiroid

Dewasa: Kombinasi suplemen kalsium dengan 625–5.000 mcg (50.000–200.000 IU) perhari vitamin D

• Defisiensi vitamin D yang disebabkan penyakit liver

Dewasa: 1.000 mcg (40.000 IU) per hari.

• Perawatan pada COVID-19

Anak usia Anak usia >3 tahun: 25 mcg (1.000 IU) per hari
Dewasa: 25–125 mcg (1.000–5.000 IU) per hari, selama 14 hari.

Konsumsi vitamin D sesuai petunjuk pada kemasan, bisa sesudah atau sebelum makan dengan sediaan sirup, tablet, dan cairan tetes.

Baca Juga: Pola Asuh Salah, Dampak Negatif Normalisasi Perilaku Anak oleh Orangtua

Apa Dampak Defisiensi Vitamin D?

Vitamin D yang tercukupi tentu saja menimbulkan efek yang positif bagi kesehatan tubuh, namun jika dikonsumsi secara berlebihan berdampak pada hiperkalsemia.

Hiperkalsemia yaitu kadar kalsium berlebih ditandai mual dan muntah, mudah haus, sering buang air kecil, mudah lelah, sembelit, telinga berdenging, dan linglung.

Namun, konsumsi vitamin D harus sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tidak berlebihan. Apabila mengalami defisiensi vitamin D, akibatnya adalah:

1. Tubuh mudah lelah dan kurang berenergi cenderung lesu

2. Tulang dan otot terasa nyeri khususnya di bagian leher serta punggung, hal ini bisa menyebabkan lemah otot dan kram

3. Osteoporosis disebabkan jumlah kalsium rendah, sehingga tulang menjadi keropos menyebabkan mudah nyeri, tulang rentan patah, dan perubahan postur tubuh

4. Penyembuhan luka pasca operasi atau kecelakaan lebih lama pada orang dengan kekurangan vitamin D

5. Daya tahan tubuh menurun

6. Perubahan suasana hati yang begitu cepat