Sedangkan jumlah yang keluar karena menstruasi akan lebih banyak di hari-hari pertama mestruasi.
2. Waktu terjadinya pendarahan
Pendarahan implantasi berlangsung singkat yaitu hanya satu sampai dua hari saja. Selain itu, implantasi tidak akan menyebabkan pendarahan lebih dari 48 jam.
Sedangkan pada menstruasi biasanya akan berlangsung selama lima hingga tujuh hari, tergantung siklus dari masing-masing individu.
Baca Juga: Siklus Menstruasi Nggak Teratur? Ternyata Ini Penyebabnya
3. Warna darah yang keluar
Darah yang keluar ketika pendarahan implantasi tidak sama seperti darah menstruasi. Darah implantasi akan keluar dalam bentuk bercak yang berwarna cokelat atau cokelat tua.
Sedangkan darah menstruasi biasanya berwarna merah cerah atau merah darah. Selain itu, darah mentruasi juga dapat keluar dalam bentuk gumpalan.
4. Kram perut
Seperti yang sudah disebutkan bahwa implantasi akan menyebabkan kram pada perut. Namun, kram yang terjadi sangat ringan dan tidak berlangsung lama. Umumnya kram perut dan pendarahan akan terjadi di waktu yang bersamaan.
Berbeda dengan kram pendarahan implantasi, kram yang terjadi ketika menstruasi biasanya lebih parah bahkan pada beberapa individu dapat sampai mengganggu aktivitas.
5. Terdapat gejala lain yang menyertai
Tanda awal kehamilan tentunya tidak ditunjukkan oleh pendarahan implantasi saja. Pendarahan implantasi juga akan disertai dengan gejala awal kehamilan lainnya.
Gejala-gejala lain ini juga dapat membedakan pendarahan implantasi dan menstruasi. Gejala lain yang mungkin akan muncul bersamaan adalah perubahan pada payudara, lebih sering buang air kecil, dan terjadi morning sickness.
Pendarahan implantasi tidak memerlukan perawatan ataupun pengobatan. Hal ini karena pendarahan yang terjadi akibat implantasi umum dan normal terjadi sebagai gejala awal kehamilan.
Kapan Harus Melakukan Pemeriksaan?
Pendarahan implantasi memang bukan sesuatu yang berbahaya. Namun, meskipun hal ini tidak berbahaya namun pendarahan yang terjadi ketika hamil muda tetap harus diwaspadai.
Pendarahan ketika hamil muda juga dapat terjadi karena adanya luka di vagina, iritasi pada serviks, terjadi infeksi vagina, kehamilan ektropik, gejala keguguran, hingga hamil anggur.
Ketika mengalami ciri-ciri seperti implantasi sebaiknya lakukan tes kehamilan. Tes kehamilan dapat dilakukan dengan alat tes yang ada di rumah, atau dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan darah di laboratorium untuk menguji kehamilan.
Artikel Terkait
Kenali ADHD pada Anak dan Dewasa, Adakah Perbedaan Penyebab dan Cara Penanganan?
Efek Dari Ketidakseimbangan Hormon Dopamin, Benarkah memicu Gangguan Mental dan Kesehatan?
Kenali Manfaat dan Cara Dopamine Detox, Benarkah Dapat Mengurangi Kecanduan Terhadap Sesuatu?
Tak Hanya Autoimun, 5 Penyebab Wanita Alami Keguguran Berulang, Simak Cara Mencegahnya
Sering Keguguran Saat Hamil? Inilah Penyebabnya!
Stop Lakukan ini! Efek Samping Begadang Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita. Benarkah Membuat Sulit Hamil?