SURATDOKTER.com - Belum lama ini, penelitian tentang COVID-19 membawa kabar yang kurang menyenangkan.
Hasil penelitian yang dituliskan dalam jurnal ilmiah Lancet Respiratory menjelaskan beberapa fakta yang mengejutkan dari 259 pasien yang sakit parah pasca mengalami COVID-19.
Faktanya adalah beberapa pasien yang merupakan penyintas COVID 19 dari penelitian tersebut ternyata mengalami gejala berkepanjangan dari penyakit yang diakibatkan oleh virus Corona beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Waspada! Varian Baru COVID-19 Kembali Menyerang, Eris Mulai Membayangi, Ini Ciri dan Gejalanya
Beberapa pasien penyintas COVID 19 atau yang pernah terkena COVID 19, ternyata mengalami gejala yang disebut long COVID.
Informasinya, meskipun pasien yang diteliti tersebut sudah sembuh dari COVID 19, tetapi masih merasakan sejumlah gejala yang berlangsung dalam waktu lama.
Akibatnya, penyintas COVID 19 tersebut perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Varian Covid Terbaru Pirola Menyebar di Inggris: Ini Gejala dan Seperti Apa Pengaruhnya Bagi Indonesia
Lima bulan setelah pulang dari RS, hasil pemindaian MRI pada organ-organ utama para penyintas COVID 19 menunjukkan perbedaan signifikan dibanding pasien yang tidak pernah terkena COVID 19.
Dikutip dari BBC, salah satu peneliti utama dalam studi tersebut, Dr Betty Raman dari Universitas Oxford menjelaskan dampak dari COVID 19 tersebut kepada pasien yang mereka teliti.
Untuk dampak paling besar terlihat pada pemindaian paru-paru yang menunjukkan 14 kali lebih mungkin terlihat keabnormalan.
Baca Juga: Waspadai Efek Samping Mengkonsumsi Buah Amla
Sedangkan pada bagian otak, hasil pemindaian MRI juga terlihat menunjukkan tiga kali lebih mungkin keanehan atau abnormalitas.
Untuk ginjal, dua kali lebih mungkin abnormalitas pada ginjal pada di pasien yang pernah mengalami COVID 19 yang dulunya tergolong parah.
"Lima bulan setelah dirawat di rumah sakit karena COVID 19, kami menemukan lebih banyak abnormalitas di paru-paru, otak, dan ginjal pada pasien-pasien tersebut dibandingkan grup yang tidak pernah mengalami," jelas Dr Betty Raman.
Baca Juga: Gooseberry India: Manfaat, Kegunaan, dan Efek Samping
Ia juga menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi dampak abnormalitas tersebut.
"Usia pasien, seberapa parah mereka (mengidap COVID 19), serta apakah mereka juga mengidap penyakit lain pada waktu yang sama, semuanya menjadi faktor signifikan," tambahnya.
Peneliti menemukan, beberapa gejala cocok dengan tanda-tanda kerusakan organ yang diungkap oleh pemindaian MRI.
Baca Juga: 12 Manfaat Bagi Kesehatan Jika Rutin Minum Jus Amla Saat Perut Kosong
Adapun gejala tersebut adalah dada sesak dan batuk-batuk dengan abnormalitas di paru-paru.
Namun secara harafiah, tidak semua gejala yang dialami pasien yang mengalami long COVID dapat secara langsung disimpulkan sebagai dampak dari hasil pemindaian tersebut.
Dr Raman menjelaskan bahwa kelainan pada lebih dari satu organ, secara umum terjadi pada orang yang pernah dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: 9 Tips Menyusui Agar Hidup Lebih Mudah Bagi Ibu yang Akan Kembali Bekerja
Selain itu, masalah kesehatan fisik dan mental setelah mereka pulih dari infeksi awal, juga sangat mempengaruhi.
"Apa yang kami lihat adalah orang-orang dengan kelainan multi-organ pada MRI, yaitu mereka punya lebih dari dua organ yang terdampak, empat kali lebih mungkin melaporkan gangguan mental dan fisik yang parah dan sangat parah," ujarnya.
"Temuan kami juga menyoroti perlunya layanan tindak lanjut multidisiplin jangka panjang yang berfokus pada kesehatan paru dan ekstraparu (ginjal, otak, dan mental), khususnya bagi mereka yang dirawat di rumah sakit karena COVID 19," sambungnya lagi.
Baca Juga: 10 Hal yang Menyebabkan Gula Darah Bisa Naik Secara Tiba-Tiba
Di sisi lain, pemimpin penelitian Phosp-COVID dari Universitas Leicester, Prof Chris Brightling juga mengatakan hal yang senada.
Ia mengungkapkan bahwa penelitian tersebut adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk memahami kelompok gejala berbeda yang membentuk sindrom yang dikenal sebagai long COVID.***
Artikel Terkait
Sering Disepelekan! Berikut Risiko Rebahan dan Duduk Terlalu Lama
Apakah Makan Makanan Hewan Dapat Membunuh Anda? Ini Allasannya Dari Segi Medis
Ilmuwan Mengumpulkan Virus Jenis Baru dari Palung Mariana, Begini Penampakannya
5 Alasan Mengapa Air Kelapa Wajib Dikonsumsi Setiap Hari, Nomor 1 Bisa Bikin Kulit Glowing