Tidur siang selama 30 hingga 90 menit diketahui dapat memberikan manfaat tanpa mengganggu kualitas tidur malam.
Secara fisiologis, tidur juga berfungsi untuk membantu membuang racun dari otak. Jenis tidur tertentu, seperti tidur gelombang lambat, diketahui membantu mencegah penyusutan volume otak seiring bertambahnya usia.
Jika tidur siang mencakup fase tidur gelombang lambat, maka kemungkinan besar ia dapat berkontribusi dalam melindungi otak dari penuaan.
Namun, terlalu sering atau terlalu lama tidur siang juga berisiko mengganggu tidur malam, yang justru berperan besar dalam pemulihan fungsi otak dan tubuh secara menyeluruh.
Oleh karena itu, meski temuan ini membuka peluang baru dalam pemahaman hubungan antara tidur siang dan kesehatan otak, penting untuk tetap menjaga keseimbangan dalam pola tidur.
Dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang mendukung manfaat tidur siang, mungkin saatnya untuk menghapus stigma negatif terhadap istirahat di siang hari.
Tidur siang yang terukur dan dilakukan secara rutin tampaknya bisa menjadi salah satu strategi sederhana namun efektif dalam menjaga otak tetap sehat dan awet muda.***