• Senin, 22 Desember 2025

Studi Mengungkapkan Bahwa Tidur Siang Bisa Membuat Otak Lebih Awet Muda Hingga 6.5 Tahun

Photo Author
- Rabu, 30 April 2025 | 12:22 WIB
Ilustrasi untuk tidur siang
Ilustrasi untuk tidur siang

SURATDOKTER.comTidur siang telah lama menjadi kebiasaan rutin bagi banyak orang, terutama di negara-negara yang menghargai waktu istirahat tengah hari sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Meski sering dianggap sebagai kemewahan atau bahkan tanda kemalasan, penelitian terbaru justru menunjukkan manfaat yang sangat menarik dari kebiasaan ini—yakni potensi memperlambat penuaan otak.

Sebuah studi berskala besar yang dilakukan oleh tim peneliti dari Inggris, Uruguay, dan Amerika Serikat meneliti hubungan antara kecenderungan genetik seseorang untuk tidur siang dan kesehatan otak, khususnya terkait dengan volume otak.

Baca Juga: Studi Mengungkapkan Berkurangnya Tidur Nyenyak Bisa Tingkatkan Resiko Terkena Alzheimer

Penurunan volume otak sendiri merupakan indikator awal dari penuaan dan kerusakan sel otak, sehingga menjaga volumenya tetap besar dapat dianggap sebagai salah satu tanda otak yang sehat.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 378 ribu partisipan dengan rentang usia antara 40 hingga 69 tahun. Para peneliti mencari individu yang memiliki 92 varian genetik yang sebelumnya dikaitkan dengan kebiasaan tidur siang. Mereka kemudian membandingkan volume otak partisipan dengan dan tanpa varian genetik tersebut.

Dengan menggunakan teknik analisis genetik bernama Mendelian randomization, para peneliti menemukan bahwa individu yang cenderung secara genetik lebih sering tidur siang memiliki volume otak sekitar 15,8 sentimeter kubik lebih besar. Perbedaan ini diperkirakan setara dengan perlambatan penuaan otak antara 2,6 hingga 6,5 tahun.

Namun, penting untuk dicatat bahwa studi ini tidak secara langsung meneliti kebiasaan tidur siang itu sendiri, melainkan kecenderungan genetik terhadap tidur siang.

Artinya, para peserta tidak diukur seberapa sering atau berapa lama mereka benar-benar tidur siang setiap harinya. Oleh karena itu, hubungan sebab-akibat antara tidur siang dan peningkatan kesehatan otak belum bisa dipastikan secara mutlak.

Selain itu, tidak semua peneliti sepakat bahwa hasil ini cukup untuk menyimpulkan adanya hubungan kausal.

Beberapa ahli menyampaikan bahwa penggunaan data genetik hanya menunjukkan asosiasi dan bukan bukti kuat bahwa tidur siang benar-benar menyebabkan otak menjadi lebih sehat.

Baca Juga: Fenomena “Sleep Syncing”: Tren Tidur Baru yang Bikin Tubuh Lebih Sehat?

Faktor lain seperti durasi tidur siang, kualitas tidur malam, dan kebiasaan hidup secara keseluruhan juga dapat memengaruhi kesehatan otak.

Meski begitu, ada bukti dari penelitian sebelumnya yang mendukung manfaat tidur siang singkat, khususnya dalam meningkatkan fungsi kognitif seperti kewaspadaan, daya ingat, dan fokus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Instagram, Medical New Today

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X