• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Bayi 16 Bulan Meninggal Setelah Terserang Amuba Pemakan Otak dari Wahana Air

Photo Author
- Senin, 31 Maret 2025 | 15:37 WIB
Bayi 16 bulan meninggal terserang amuba pemakan otak dari wahana air
Bayi 16 bulan meninggal terserang amuba pemakan otak dari wahana air

SURATDOKTER.com - Seorang balita berusia 16 bulan asal Arkansas meninggal dunia setelah terserang infeksi mematikan akibat amuba pemakan otak, Naegleria fowleri.

Balita tersebut mengunjungi taman bermain air dengan air mancur dan jet di Pulaski County, Arkansas, pada akhir Agustus 2023. Tak lama setelah kunjungan itu, ia mengalami demam berkepanjangan, muntah-muntah, kehilangan nafsu makan, serta menunjukkan perubahan perilaku yang membingungkan.

Orang tuanya segera membawanya ke rumah sakit, dan tim medis memutuskan untuk melakukan pungsi lumbal, yaitu prosedur pengambilan cairan serebrospinal dari punggung bawah.

Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan Otak Akan Mulai Memakan Dirinya Sendiri Saat Kekurangan Tidur Kronis

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi meningitis yang disebabkan oleh Naegleria fowleri.

Amuba ini dikenal dengan sebutan "amuba pemakan otak" karena menyerang jaringan otak dan menyebabkan peradangan pada lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Sayangnya, infeksi ini hampir selalu berakibat fatal.

Amuba Mematikan dari Wahana Air

Menurut catatan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus balita ini merupakan yang ketiga dalam empat tahun terakhir yang berkaitan dengan taman bermain air.

Amuba Naegleria fowleri biasanya hidup di air tawar yang hangat, seperti danau, sungai, atau kolam yang tidak dirawat dengan baik. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung, lalu bergerak menuju otak dan menghancurkan jaringan otak.

Pada kasus di Arkansas, ditemukan bahwa sistem klorinasi taman air tersebut rusak selama sekitar satu bulan. Akibatnya, air di taman bermain itu tidak terklorinasi dengan benar dan tingkat pH air melebihi batas normal, yaitu 8,2, yang membuat klorin menjadi kurang efektif dalam membunuh bakteri.

Pada kondisi normal, pH air kolam seharusnya berada di antara 7,2 hingga 7,8, sementara kadar klorin idealnya berada pada kisaran 1 hingga 3 bagian per juta (ppm).

Namun, pada taman air tersebut, kadar klorin justru mencapai lebih dari 5 ppm karena bahan kimia ditambahkan secara manual dan tidak merata, sehingga meninggalkan "zona mati" tempat bakteri dapat berkembang biak.

Baca Juga: Cuma 20 Menit, Otak Tajam Seharian! Rahasia Tidur Siang yang Bikin Panjang Umur

Infeksi yang Mematikan dan Sangat Jarang

Infeksi Naegleria fowleri sangat jarang terjadi, tetapi hampir selalu berakibat fatal. Dari 164 kasus yang tercatat di Amerika Serikat sejak 1962 hingga 2023, hanya empat orang yang berhasil selamat.

Beberapa kasus serupa pernah terjadi sebelumnya, seperti pada tahun 2021, ketika seorang anak di Texas meninggal setelah terinfeksi bakteri tersebut dari wahana air.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Instagram, Daily Mail UK

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X