hidup-sehat

Penelitian Mengungkapkan Otak Akan Mulai Memakan Dirinya Sendiri Saat Kekurangan Tidur Kronis

Minggu, 30 Maret 2025 | 22:25 WIB
Kurang tidur akan berdampak pada otak

SURATDOKTER.com - Tidur merupakan kebutuhan dasar yang sering kali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Kurang tidur secara kronis tidak hanya menyebabkan rasa lelah dan menurunnya konsentrasi, tetapi juga dapat memberikan dampak yang lebih serius pada otak.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kurang tidur kronis dapat membuat otak mulai "memakan" dirinya sendiri, suatu kondisi yang berisiko meningkatkan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Baca Juga: Cuma 20 Menit, Otak Tajam Seharian! Rahasia Tidur Siang yang Bikin Panjang Umur

Dampak Kurang Tidur pada Otak

Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Universitas Politeknik Marche di Italia di bawah pimpinan Michele Bellesi. Mereka melakukan eksperimen pada tikus untuk memahami efek kurang tidur terhadap otak.

Tikus dibagi ke dalam beberapa kelompok: ada yang dibiarkan tidur dengan durasi normal, ada yang tetap terjaga selama delapan jam, dan ada yang dipaksa terjaga selama lima hari berturut-turut untuk meniru kondisi kurang tidur kronis pada manusia.

Penelitian ini berfokus pada sel-sel glia yang bertugas membersihkan otak dari kotoran dan serpihan sel rusak.

Sel glia terdiri dari dua jenis utama, yaitu astrosit dan mikroglia. Astrosit berfungsi memangkas sinapsis yang tidak diperlukan untuk menjaga jaringan otak tetap teratur, sedangkan mikroglia bertugas membersihkan sel-sel rusak dan sisa metabolisme.

Aktivitas Astrosit yang Berlebihan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur memicu astrosit bekerja lebih keras daripada biasanya. Pada tikus yang tidur cukup, astrosit hanya aktif pada sekitar 6 persen sinapsis.

Namun, pada tikus yang mengalami kurang tidur selama delapan jam, aktivitas astrosit meningkat menjadi 8 persen. Bahkan, pada tikus yang kurang tidur kronis selama lima hari, aktivitas astrosit mencapai 13,5 persen sinapsis.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa kurang tidur dapat membuat astrosit mulai memecah lebih banyak koneksi otak, termasuk yang sebenarnya masih sehat dan berfungsi dengan baik.

Kondisi ini dapat mengganggu fungsi otak secara keseluruhan, terutama dalam jangka panjang.

Baca Juga: Suka Begadang? Waspadai Dampak Mengerikan Ini pada Otak dan Jantung Sebelum Terlambat!

Meski ada anggapan bahwa perombakan sinapsis yang berlebihan mungkin bermanfaat dalam jangka pendek untuk merapikan jaringan otak yang sudah usang, hal tersebut justru dapat menyebabkan kerusakan permanen jika terjadi secara terus-menerus.

Halaman:

Tags

Terkini