SURATDOKTER.com - Banyak orang yang memiliki kebiasaan membawa ponsel ke kamar mandi. Aktivitas ini sering dianggap sepele, namun dampaknya pada kesehatan ternyata tidak bisa diabaikan.
Tanpa disadari, waktu yang dihabiskan di toilet bisa jauh lebih lama dari yang seharusnya karena fokus membaca, menggulir media sosial, atau bermain gim.
Padahal, duduk terlalu lama di toilet, bahkan tanpa mengejan secara berlebihan, dapat meningkatkan risiko sejumlah masalah kesehatan, termasuk wasir.
Resiko Duduk Lama di Toilet
Duduk terlalu lama di toilet menciptakan tekanan pada pembuluh darah di sekitar rektum dan anus. Tekanan ini diperburuk oleh gravitasi, yang membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah kembali ke jantung.
Baca Juga: Duduk 10 Jam Sehari Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung!
Pada posisi duduk toilet, pembuluh darah cenderung membesar karena darah lebih sulit mengalir kembali ke tubuh bagian atas. Kondisi ini bisa meningkatkan munculnya risiko wasir, yaitu pembengkakan pembuluh darah di area anus dan rektum.
Selain itu, duduk lama di toilet dapat menutupi otot dasar panggul. Otot ini berperan penting dalam mendukung gerakan usus dan menjaga kelancaran proses buang air besar.
Ketegangan otot yang terus-menerus akibat tekanan gravitasi pada posisi duduk dapat menyebabkan prolaps rektum, yaitu kondisi di mana rektum melorot keluar dari anus.
Bukan Hanya Wasir, Risiko Lain Juga Menginntai
Selain wasir, mengejan berlebihan saat membuang air besar akibat duduk terlalu lama juga dapat mengurangi gejala sembelit.
Pada kasus tertentu, kebiasaan ini dapat menjadi tanda atau pemicu gangguan serius seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, bahkan kanker kolorektal.
Gangguan ini sering kali diawali dengan sembelit kronis, rasa tidak nyaman saat buang air besar, atau adanya darah pada tinja.
Baca Juga: Wanita Ini Dioperasi Karena Kulitnya Menempel Dengan Toilet!
Para ahli juga mencatat bahwa waktu ideal untuk membuang air besar sebaiknya tidak lebih dari 10 menit.
Jika lebih dari itu, ada kemungkinan terjadi masalah pada sistem pencernaan yang memerlukan perhatian medis. Misalnya, pertumbuhan abnormal di usus besar yang menyebabkan penyumbatan bisa menjadi tanda awal kanker usus besar atau rektum.