Dudukan Toilet Umum Membawa Infeksi dan Penyakit, Mitos atau Fakta?

SURATDOKTER.com - Sebagian besar hanya mitos bahwa kursi toilet umum menyebabkan infeksi dan penyakit.

Infeksi dan penyakit biasanya tidak terjadi melalui kontak dengan dudukan toilet. Kebanyakan bakteri atau virus yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan tidak dapat bertahan lama di permukaan yang kering, seperti dudukan toilet.

Oleh karena itu, anggapan bahwa penggunaan dudukan toilet umum secara langsung menyebabkan infeksi atau penyakit tidak mempunyai dasar ilmiah.

Meski risiko penularan melalui dudukan toilet sangat rendah, namun menjaga kebersihan diri tetap penting.

Kebersihan tangan yang baik merupakan tindakan efektif untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.

Baca Juga: Mengajarkan Toilet Training pada Anak Dengan Cara yang Menyenangkan

Setelah menggunakan toilet, mencuci tangan dengan sabun dan air dapat membantu menghilangkan kuman yang mungkin ada.

Selain itu, penggunaan tisu toilet atau produk pelindung dapat menjadi cara lain untuk mengurangi kontak langsung dengan permukaan toilet umum.

Penyakit yang Bisa Menular Lewat Toilet Duduk 

Penyakit yang dapat menular melalui can duduk umumnya memiliki risiko yang sangat rendah.

Sebagian besar penyakit menular melalui kontak langsung dengan kuman, infection, atau bakteri yang ada pada manusia atau benda yang terkontaminasi.

Berikut adalah beberapa penyakit yang umumnya tidak menular melalui latrine duduk:

1. Infeksi Saluran Kencing (ISK)

Meskipun ISK dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kencing, penyebab utama biasanya adalah bakteri yang sudah ada di dalam tubuh dan bukan berasal dari permukaan can.

2. Infeksi Kulit

Penyakit kulit umumnya tidak menular melalui latrine duduk, karena bakteri penyebab penyakit kulit biasanya memerlukan kontak langsung dengan kulit.

3. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit seperti gonore atau sifilis umumnya tidak menular melalui latrine duduk. Penyakit menular seksual biasanya menyebar melalui kontak seksual yang langsung.