SURATDOKTER.com - Lemak tubuh memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan metabolisme dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Namun, kadar lemak yang tinggi dapat membawa berbagai gangguan kesehatan. Mengetahui kadar lemak tubuh ideal dan mengenali ciri-ciri kadar lemak tinggi sangat penting untuk mencegah komplikasi kesehatan di masa depan.
Kadar Lemak Ideal Seseorang
Lemak tubuh terbagi menjadi dua jenis, yaitu lemak esensial dan lemak nonesensial.
Lemak esensial adalah lemak yang diperlukan tubuh untuk menjalankan fungsinya, seperti menjaga suhu tubuh, menyerap vitamin, dan melindungi organ-organ vital.
Baca Juga: Apakah Menurunkan Lemak Tubuh Lebih baik Dibandingkan Menurunkan Berat Badan? Ini Dia Penjelasannya!
Sebaliknya, lemak nonesensial adalah lemak yang dihasilkan tubuh dari makanan berlebih dan disimpan sebagai cadangan energi.
Persentase lemak tubuh ideal orang dapat bermacam-macam berdasarkan kombinasi jenis kelamin, usia, dan aktivitas fisik.
- Menurut The American Council on Exercise, persentase lemak tubuh yang ideal adalah sebagai berikut:
Pria
Atlet: 6–13% - Individu yang bugar: 14–17%
- Masih dapat diterima: 18–24%
- Obesitas: Di atas 25%
Wanita
- Atlet: 14–20%
- Individu yang bugar: 21–24%
- Masih dapat diterima: 25–31%
- Obesitas: Di atas 32%
Wanita umumnya memiliki kadar lemak tubuh lebih tinggi dibandingkan pria karena pengaruh hormon estrogen yang mendorong penyimpanan lemak di bawah kulit.
Sebaliknya, pria cenderung memiliki lebih banyak massa otot akibat pengaruh hormon testosteron.
Menjaga kadar lemak dalam rentang ideal sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Ciri-Ciri Kadar Lemak Tinggi
Kadar lemak tubuh yang berlebih dapat memicu berbagai gejala yang kadang tidak disadari. Berikut tandanya:
1. Muncul benjolan di sekitar mata
Benjolan kecil di sekitar mata atau kelopak mata dikenal sebagai xanthelasma, yang sering dikaitkan dengan kadar lemak tinggi, khususnya kolesterol.
2. Nyeri dada pada malam hari
Lemak berlebih, terutama yang menumpuk di pembuluh darah, dapat menyebabkan tekanan pada sistem kardiovaskular, sehingga menimbulkan nyeri dada saat tubuh beristirahat.