Konsumsi makanan yang mendukung tidur berkualitas, seperti pisang, kacang almond, susu hangat, atau oatmeal yang kaya triptofan.
Hindari kafein dan gula tinggi di sore hari.
Kedua zat ini menstimulasi kortisol dan membuat tubuh tetap terjaga hingga larut malam.
Ciptakan suasana kamar yang nyaman dan tenang.
Suhu ideal berkisar antara 20–24°C dengan pencahayaan redup.
Pertimbangkan latihan pernapasan atau doa singkat sebelum tidur.
Aktivitas relaksasi menurunkan kortisol dan memicu rasa tenang.
Baca Juga: Tidur dalam Gelap, Rahasia Otak Lebih Sehat dan Tidur Lebih Optimal
Tidur bukan hanya sekadar waktu beristirahat, tetapi proses biologis yang penting bagi keseimbangan hormon, terutama pada wanita.
Tidur hanya lima jam sehari mungkin terasa produktif di awal, namun dalam jangka panjang dapat mengacaukan hormon, menurunkan imunitas, dan mempercepat penuaan.
Menjaga durasi tidur antara 7–8 jam setiap malam merupakan investasi sederhana namun sangat penting untuk kesehatan mental, reproduksi, dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.***
Artikel Terkait
Benarkah Sering Membersihkan Rumah Bisa Merusak Paru-Paru Seperti Merokok 20 Batang Sehari?
Mengayuh demi Otak: Studi Terkini Sarankan Bersepeda untuk Turunkan Risiko Demensia
Studi Terkini: Pengguna Ganja “4 Kali Lebih Berisiko” Terkena Diabetes Tipe 2
Tips Aman Menjalani Diet Keto Agar Terhindar dari Efek Samping
Benarkah Ibu Rumah Tangga Tak Perlu Olahraga? Fakta di Balik Aktivitas Fisik Sehari-hari yang Sering Disalahpahami