Makanan Saja Tidak Cukup untuk Penuhi Nutrisi Tubuh Kamu, Inilah Alasan Sebaiknya Kamu Juga Perlu Tidur yang Cukup

1. Jaga pola makan yang teratur

Sama seperti tidur yang berkontribusi pada ritme sirkadian tubuh, pola makan juga memiliki peran serupa. Mengonsumsi makanan pada waktu yang sama setiap hari dan memastikan asupan nutrisi yang seimbang dapat membantu tubuh selaras dengan ritme alaminya, yang pada gilirannya mungkin dapat meningkatkan kualitas tidur.

2. Konsumsi lebih banyak makanan di siang hari dan kurangi pada malam hari

Makan terlalu dekat dengan waktu tidur memperlambat pencernaan dan berdampak pada kualitas tidur. Dengan mengonsumsi sebagian besar makanan di siang hari saat tubuh masih aktif, proses pencernaan dapat selesai sebelum waktu tidur. Hal ini memungkinkan tubuh untuk fokus pada proses perbaikan, pemulihan, dan pembuangan produk metabolisme selama tidur.

3. Pilih makanan mengandung gizi yang meningkatkan kualitas tidur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kaya melatonin, triptofan, dan magnesium dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita Saat Kurang Tidur? Peneliti Ungkap Bahayanya!

4. Kurangi konsumsi kafein

Kafein adalah stimulan yang dapat mengganggu tidur dengan menghambat hormon pemicu tidur dan meningkatkan produksi adrenalin. Meskipun mengonsumsi hingga 250 mg kafein, atau tiga cangkir kopi ukuran 8 ons, per hari dianggap aman, efek stimulan dari kafein dapat memengaruhi ritme sirkadian tubuh, sehingga sulit untuk tertidur, tetap tertidur, dan masuk ke dalam siklus tidur yang dalam. Jika tidak dikontrol, kafein juga dapat menciptakan siklus ketergantungan yang merugikan kesehatan kamu.

Kesehatan tubuh tidak hanya bergantung pada asupan makanan bergizi, tetapi juga pada pola tidur yang teratur dan berkualitas.

Tidur memiliki peran vital dalam proses regenerasi sel, pengolahan nutrisi, dan menjaga fungsi tubuh secara keseluruhan.

Tanpa tidur yang cukup, meskipun mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi, tubuh tidak dapat memanfaatkan nutrisi tersebut dengan optimal, sehingga meningkatkan risiko gangguan metabolisme dan kesehatan.***