• Senin, 22 Desember 2025

Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita Saat Kurang Tidur? Peneliti Ungkap Bahayanya!

Photo Author
- Selasa, 21 Januari 2025 | 02:58 WIB
Kurang tidur kronis berpotensi meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan (freepik.com/benzoix) (freepik.com/benzoix)
Kurang tidur kronis berpotensi meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan (freepik.com/benzoix) (freepik.com/benzoix)

Apakah tidur tambahan dapat membalikkan efek ini masih belum jelas? Temuan ini mungkin menjelaskan mengapa kurang tidur meningkatkan kerentanan terhadap demensia dan gangguan neurologis lainnya.

Peningkatan kematian terkait Alzheimer sebesar 50% sejak 1999 menunjukkan hubungan potensial antara kurang tidur dan penyakit neurodegeneratif.

Tidur sangat penting untuk kesehatan otak, menyediakan waktu kritis untuk perbaikan saraf dan pemrosesan kognitif.

Baca Juga: Mengkonsumsi Alkohol Bisa Meningkatkan Resiko Terkena 7 Jenis Kanker Ini

Pentingnya Tidur yang Berkecukupan Bagi Kesehatan

Selama tidur, otak melakukan perawatan penting, membersihkan racun yang terakumulasi saat bangun, dan memperkuat memori.

Kurang tidur mengganggu kinerja kognitif, mengurangi fokus, dan menghambat kemampuan memecahkan masalah.

Kurang tidur kronis dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti Alzheimer. Tidur memperkuat koneksi saraf untuk pembelajaran dan memori, sekaligus menghilangkan sinapsis yang tidak diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi.

Sistem glymphatic, yang menghilangkan limbah otak, sangat aktif saat tidur, menekankan perannya dalam menjaga kesehatan saraf.

Tidur yang cukup mendukung keseimbangan emosional, karena individu yang kurang tidur sering mengalami perubahan suasana hati, mudah marah, dan tingkat stres yang lebih tinggi.

Tidur juga meningkatkan plastisitas otak, memungkinkan adaptasi dan pembelajaran. Perlu dicatat bahwa tahap-tahap tidur yang berbeda memiliki fungsi yang unik.

Baca Juga: Wanita 47 Tahun Ini Gunakan Plasma Darah Putranya Agar Bisa Tetap Awet Muda!

Tidur REM (rapid eye movement) mendukung kreativitas dan pengaturan emosi, sementara tidur gelombang lambat mendukung pemulihan fisik dan penguatan memori.

Selain itu, manfaat tidur yang bercukupan juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dibandingkan dengan orang yang kurang tidur lebih rentan terhadap penyakit.

Walaupun demikian, jika kurangnya jam tidur dapat dikaitkan dengan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, menyoroti pentingnya tidur di luar fungsi mental.

Konsumsi energi otak diatur selama tidur, memungkinkan pengisian ulang cadangan energi yang terkuras saat bangun. Proses ini penting untuk menjaga kinerja kognitif optimal dan kesehatan otak jangka panjang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Cleveland Clinic, CDC, Smv.org

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X