Kondisi ini juga lebih sering ditemukan pada orang dewasa yang hidup sendiri, belum menikah, atau memiliki pengalaman masa kecil yang penuh kekurangan.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Hoarding disorder bukan hanya berdampak pada kebersihan rumah, tetapi juga pada aspek sosial dan kesehatan. Penimbunan barang dapat meningkatkan risiko kecelakaan, seperti jatuh atau tertimpa tumpukan barang.
Selain itu, rumah yang penuh barang menjadi sulit dibersihkan, sehingga rentan menjadi tempat berkembangnya kuman atau hama.
Hubungan dengan keluarga atau tetangga juga sering terganggu akibat ruang yang tidak terawat. Beberapa kasus bahkan berujung pada masalah hukum jika kondisi rumah sampai mengganggu lingkungan sekitar.
Cara Mengatasi Hoarding Disorder
Gangguan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, tetapi dapat diatasi dengan langkah-langkah tertentu.
Psikoterapi menjadi salah satu metode utama untuk membantu penderita mengubah kebiasaan menimbun.
Terapi ini melibatkan pelatihan untuk mengelola keinginan menyimpan barang dan membiasakan diri membuang barang yang tidak diperlukan.
Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat meresepkan obat, terutama jika hoarding disorder disertai gangguan mental lain seperti depresi atau kecemasan.
Selain bantuan profesional, orang dengan hoarding disorder bisa mulai mengambil langkah kecil di rumah, seperti:
Baca Juga: Borderline Personality Disorder: Sering Disalah Artikan oleh Masyarakat, Simak Mitos dan Faktanya
- Membuat daftar barang yang perlu disortir dan mengelompokkan barang berdasarkan kategori seperti “disimpan”, “dibuang”, atau “disumbangkan”.
- Membuang barang secara bertahap, misalnya beberapa barang per minggu.
- Mengubah kegiatan menyortir barang menjadi lebih menyenangkan, misalnya dengan mendengarkan musik.
- Mengambil foto sebelum dan sesudah menyortir ruangan sebagai bentuk apresiasi diri.
- Berlatih membuat keputusan cepat terkait barang yang masih perlu disimpan.
Hoarding disorder bukanlah sekadar kebiasaan buruk, melainkan gangguan mental yang perlu mendapatkan perhatian.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berdampak serius pada kualitas hidup seseorang. Dengan bantuan profesional dan perubahan kebiasaan, kondisi ini dapat diatasi.
Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda hoarding disorder, segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Artikel Terkait
Benarkah Media Sosial Bisa Menyebabkan Kecemasan Berlebihan? Kenali Social Media Anxiety Disorder
Benarkah Kematian Gamer China Fat Cat Berkaitan Obsessive Compulsive Disorder, Ini Gejala, dan Penyebabnya
Obsesive Love Disorder, Curhat Seorang Wanita yang Diteror Teman Sekelas Selama 10 Tahun
Kisah Viral Obsessive Love disorder di Indonesia: Aku Cuma Kasih Kamu Uang 5 Ribu Di, Kamu Kasih Aku Neraka 10 Tahun!
Dissociative Identity Disorder: Kasus Pertama di Indonesia; Wanita Surabaya yang Memiliki 9 Kepribadian