• Senin, 22 Desember 2025

Borderline Personality Disorder: Sering Disalah Artikan oleh Masyarakat, Simak Mitos dan Faktanya

Photo Author
- Sabtu, 9 Maret 2024 | 16:24 WIB
Mitos dan fakta dari gangguan kepribadian Borderline Personality Disorder yang sering disalah artikan masyarakat (Annisa Zahra)
Mitos dan fakta dari gangguan kepribadian Borderline Personality Disorder yang sering disalah artikan masyarakat (Annisa Zahra)

SURATDOKTER.comSalah satu gangguan kepribadian yang sering kali disalah artikan dan kurang dipahami oleh masyarakat adalah Borderline Personality Disorder atau BPD.

Seiring dengan peningkatan pemahaman tentang kesehatan mental, semakin banyak perhatian diberikan pada gangguan kepribadian dan kesehatan mental

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Borderline Personality Disorder dan mitos-mitos umum seputar BPD dan fakta-fakta yang sebenarnya.

Apa Itu BPD?

Dilansir dari National Institute of Mental Health, BPD adalah gangguan kepribadian yang menguasai kemampuan seseorang dalam mengontrol emosinya. Gangguan kepribadian ini mempengaruhi cara individu berpikir dan merasa tentang diri mereka sendiri dan orang lain.

Umumnya BPD mempunyai gejala seperti ketidakstabilan emosi, gangguan dalam pola pikir dan persepsi, kepribadian yang impulsif, dan mempunyai hubungan yang tidak stabil dengan orang-orang.

Namun, gangguan ini sering disalah artikan oleh masyarakat. Terutama bagi mereka yang belum mengerti BPD secara mendalam.

Berikut suratdokter.com mengulas beberapa mitos Borderline Personality Disorder yang sering beredar di masyarakat.

Mitos dan Fakta BPD

1. BPD adalah nama lain dari schizophrenia atau bipolar disorder

Faktanya BPD tidak sama dengan schizophrenia atau bipolar disorder. Ahli psikiater berpendapat bahwa BPD memang mempunyai gejala yang hampir sama dengan dua penyakit tersebut, namun kenyataannya berbeda dalam hal diagnosis

Itulah pentingnya penanganan dari ahli kejiwaan dan menghindari self-diagnosis atau diagnosis mandiri. Agar kita mengetahui keadaan kejiwaan yang sebenarnya berdasarkan pemeriksaan kesehatan kejiwaan.

2. BPD merupakan kondisi yang dialami dewasa

Masyarakat percaya bahwa BPD hanya terjadi pada orang dewasa. Faktanya, dalam buku panduan DSM-5 menyatakan bahwa BPD dapat didiagnosis dari masa remaja.

Karena hal ini dipengaruhi oleh perkembangan penyakit BPD itu sendiri. Terdapat penelitian yang dilakukan di New York dengan diikuti 290 orang peserta. Dari penelitian tersebut menunjukkan lebih 60% mengalami gejala BPD sebelum menginjak usia 17 tahun.

Hal ini disebabkan karena faktor genetik dan trauma masa kanak-kanak yang diyakini sebagai faktor kunci dalam perkembangan gangguan kepribadian ini.

3. Orang-orang dengan BPD tidak dapat menjalani hidup dengan baik

Salah satu persepsi yang salah mengenai gangguan ini adalah anggapan bahwa jika seseorang mengidap BPD maka ia tidak dapat hidup dengan baik. Kenyataannya, banyak orang dengan BPD dapat berhasil dalam urusan karir, hubungan, dan urusan sosial.

Walaupun mereka harus hidup dengan tantangan emosional, namun itu bukanlah suatu alasan bagi mereka dengan BPD untuk tidak menjalani hidup dengan baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: nhs.uk, nimh.nih.gov, ncbi.nlm.nih.gov, psychcentral.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X