SURATDOKTER.com- Salah satu gangguan kepribadian yang sering kali disalah artikan dan kurang dipahami oleh masyarakat adalah Borderline Personality Disorder atau BPD.
Seiring dengan peningkatan pemahaman tentang kesehatan mental, semakin banyak perhatian diberikan pada gangguan kepribadian dan kesehatan mental.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Borderline Personality Disorder dan mitos-mitos umum seputar BPD dan fakta-fakta yang sebenarnya.
Apa Itu BPD?
Dilansir dari National Institute of Mental Health, BPD adalah gangguan kepribadian yang menguasai kemampuan seseorang dalam mengontrol emosinya. Gangguan kepribadian ini mempengaruhi cara individu berpikir dan merasa tentang diri mereka sendiri dan orang lain.
Umumnya BPD mempunyai gejala seperti ketidakstabilan emosi, gangguan dalam pola pikir dan persepsi, kepribadian yang impulsif, dan mempunyai hubungan yang tidak stabil dengan orang-orang.
Namun, gangguan ini sering disalah artikan oleh masyarakat. Terutama bagi mereka yang belum mengerti BPD secara mendalam.
Berikut suratdokter.com mengulas beberapa mitos Borderline Personality Disorder yang sering beredar di masyarakat.
Mitos dan Fakta BPD
1. BPD adalah nama lain dari schizophrenia atau bipolar disorder
Faktanya BPD tidak sama dengan schizophrenia atau bipolar disorder. Ahli psikiater berpendapat bahwa BPD memang mempunyai gejala yang hampir sama dengan dua penyakit tersebut, namun kenyataannya berbeda dalam hal diagnosis
Itulah pentingnya penanganan dari ahli kejiwaan dan menghindari self-diagnosis atau diagnosis mandiri. Agar kita mengetahui keadaan kejiwaan yang sebenarnya berdasarkan pemeriksaan kesehatan kejiwaan.
2. BPD merupakan kondisi yang dialami dewasa
Masyarakat percaya bahwa BPD hanya terjadi pada orang dewasa. Faktanya, dalam buku panduan DSM-5 menyatakan bahwa BPD dapat didiagnosis dari masa remaja.
Karena hal ini dipengaruhi oleh perkembangan penyakit BPD itu sendiri. Terdapat penelitian yang dilakukan di New York dengan diikuti 290 orang peserta. Dari penelitian tersebut menunjukkan lebih 60% mengalami gejala BPD sebelum menginjak usia 17 tahun.
Hal ini disebabkan karena faktor genetik dan trauma masa kanak-kanak yang diyakini sebagai faktor kunci dalam perkembangan gangguan kepribadian ini.
3. Orang-orang dengan BPD tidak dapat menjalani hidup dengan baik
Salah satu persepsi yang salah mengenai gangguan ini adalah anggapan bahwa jika seseorang mengidap BPD maka ia tidak dapat hidup dengan baik. Kenyataannya, banyak orang dengan BPD dapat berhasil dalam urusan karir, hubungan, dan urusan sosial.
Walaupun mereka harus hidup dengan tantangan emosional, namun itu bukanlah suatu alasan bagi mereka dengan BPD untuk tidak menjalani hidup dengan baik.
Artikel Terkait
Mengenal Istilah "Stashing" dalam Hubungan: Kenali Tanda-tanda dan Dampaknya!
Apa Perbedaan Gangguan Jiwa dan Gangguan Mental? Simak Penjelasannya!
Memahami Kepribadian dan Kesehatan Berdasarkan Golongan Darah, Yuk Simak Apa Saja!
Selain Mengenyangkan, Ini Dia 5 Manfaat Bubur Sumsum sebagai Menu Buka Puasa!
Evaluasi Sistem BPJS Kesehatan di Indonesia