SURATDOKTER.com - Intermittent fasting (IF) semakin populer sebagai metode diet fleksibel yang melibatkan puasa dan makan dalam jangka waktu tertentu. Meskipun banyak orang yang menganggapnya efektif untuk meningkatkan kesehatan dan mengelola berat badan, beberapa informasi yang beredar tentang metode ini ternyata adalah mitos.
Mitos Intermittent Fasting (IF)
Ada banyak mitos yang beredar tentang diet di luar sana, salah satunya yang terkait dengan intermittent fasting.
Jika Anda ingin menjanali metode diet satu ini, sebaiknya ketahui dulu mitos dan faktanya berikut ini:
1. Intermittent Fasting Dapat Mempengaruhi Hormon Seks
Mitos: Beberapa orang percaya bahwa intermittent fasting dapat mengganggu hormon seks, baik pada pria maupun wanita.
Fakta: Penelitian terbaru menunjukkan bahwa intermittent fasting tidak memiliki dampak negatif signifikan pada hormon seks.
Sebuah studi tahun 2024 melibatkan 90 orang dewasa dengan obesitas menemukan bahwa intermittent fasting tidak mempengaruhi kadar hormon seks secara negatif.
Bahkan, metode ini dapat menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan SHBG pada individu dengan PCOS, berpotensi memperbaiki kondisi tersebut. Meskipun beberapa ahli, seperti Allie Echeverria, melihat potensi positif untuk wanita dengan PCOS, hasil penelitian awal masih perlu konfirmasi lebih lanjut.
2. IF Sebabkan Hilangnya Massa Otot Secara Berlebihan
Mitos: Ada anggapan bahwa intermittent fasting dapat menyebabkan hilangnya massa otot lebih banyak dibandingkan metode diet lainnya.
Fakta: Penelitian menunjukkan bahwa kehilangan massa otot terjadi dengan frekuensi yang sama pada berbagai metode diet, termasuk intermittent fasting.
Meta-analisis dari uji coba acak tahun 2022 menunjukkan bahwa 75% dari penurunan berat badan disebabkan oleh pengurangan jaringan lemak, sementara 25% terkait dengan massa otot.
Baca Juga: Maraknya Anak Muda Cuci Darah, Mengapa Hal Tersebut Terjadi? Yuk Pelajari Bersama!
Peningkatan latihan ketahanan dan konsumsi protein yang cukup dapat mengurangi risiko kehilangan massa otot, seperti yang diungkapkan oleh Courtney Pelitera.
3. Intermittent Fasting “Menyembuhkan” Diabetes Tipe 2
Mitos: Beberapa klaim menyebutkan bahwa intermittent fasting dapat menyembuhkan diabetes tipe 2.
Artikel Terkait
Diet Balon, Siapa Nih yang Mau Coba? Dilakukan Oleh Tenaga Medis, Hasilnyapun Praktis: Begini Cara Kerjanya!
Makanan Pengganti Nasi yang Sehat dan Rendah Kalori, Cocok Buat Kamu yang Sedang Diet!
Ini Makanan Sehat Olahan Ubi Penuh Nutrisi Bagi yang Program Diet
Oatzempic , Diet Viral TikTok Klaim Dapat Menurunkan Berat Badan Secara Kilat, Apakah Aman?
Awas, Bahaya Konsumsi Obat Diet, Tidak Ada Cara Kurus yang Instan!