• Senin, 22 Desember 2025

Indonesia Menjadi Negara dengan Orang Main Handphone Terlama di Dunia, Apa Dampak Buruknya Terhadap Kesehatan?

Photo Author
- Minggu, 21 Januari 2024 | 05:54 WIB
Ilustrasi dampak buruk penggunaan ponsel terlalu lama (Pexels/Ron Lach)
Ilustrasi dampak buruk penggunaan ponsel terlalu lama (Pexels/Ron Lach)

SURATDOKTER.com- Menurut data  statistik dari Negara Bagian Mobil tahun 2020, Indonesia tercatat sebagai Negara dengan penggunaan ponsel tertinggi di dunia, yaitu rata-rata sekitar 6 jam per hari.

Angka penggunaan ponsel tertinggi di dunia ini melampaui rata-rata negara lain yang mencapai 5 jam penggunaan harian. Hal ini tentu menyebabkan dampak buruk penggunaan ponsel terlalu lama

Survei ini hanya memfokuskan pada penggunaan ponsel dan tablet berbasis Android, sedangkan perangkat iOS tidak termasuk dalam analisis. 

Di samping itu, Indonesia juga memegang predikat sebagai negara dengan jumlah unduhan aplikasi terbanyak di dunia, mencapai total sebanyak 7,56 miliar kali pada tahun 2023.

Perlu disadari bahwa teknologi tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga banyak dampak negatifnya.

Terutama penggunaan handphone (HP)  yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di era digital ini. 

Meski memiliki berbagai fitur yang memudahkan aktivitas, penggunaan yang berlebihan dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan.

Bahkan banyak orang menempatkan hp di bawah bantal saat tidur atau minimal tidur berdekatan dengan hp di sebelahnya.

Padahal, tidur dekat ponsel dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Risiko paparan radiasi berlebihan dapat menimbulkan efek yang tidak sehat bagi tubuh. 

Meskipun efeknya tidak dirasakan secara langsung, namun jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus selama bertahun-tahun, dampak buruknya dapat muncul. 

Berikut adalah beberapa dampak buruk penggunaan ponsel terlalu lama yang perlu diwaspadai:

1. Trigger Thumb (Jempol Menekuk)

Akibat penggunaan hp yang berlebihan dapat terjadi penebalan pada pembungkus tendon ibu jari sehingga menyebabkan kaku dan bengkok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X