Tidak hanya itu, lemak visceral dapat melepas zat yang disebut sitokin proinflamasi. Zat tersebut dapat menyebabkan peradangan atau inflamasi di berbagai bagian tubuh.
Lemak visceral juga menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Apabila hal tersebut terjadi, maka sel akan kekurangan glukosa karena pengedarannya terhambat oleh lemak visceral. Tentu berbahaya dan bisa jadi berujung pada diabetes.
Baca Juga: Kenali Tanda-tanda Usus Kotor
Gabungan semua ulah lemak visceral, mulai dari masuknya asam lemak bebas menuju liver lewat portal ditambah dengan peradangan dapat mengakibatkan liver menghasilkan lebih banyak LDL (Low Density Lipoprotein).
LDL merupakan kolesterol jahat, yang apabila menumpuk dapat membentuk plak dan akibatnya pembuluh darah menjadi sempit jika telah teroksidasi dengan radikal bebas.
Jika penyempitan pembuluh darah terjadi di arteri koroner jantung, tentunya risiko serangan jantung meningkat. Jika terjadi di arteri otak, risiko stroke yang akan meningkat.
Baca Juga: Apakah Kopi Mengiritasi Sakit Maag?
Solusi Mengatasi Perut Buncit
Jika Anda sedang dalam kondisi perut buncit, kemudian mengalami gejala semisal sesak, sering nyeri dada, lemas, sebaiknya melakukan medical checkup, termasuk fungsi kardiologinya.
Kemudian bawa hasilnya ke dokter/sp.JP untuk segera diperiksa. Nantinya Anda akan menerima saran yang disesuaikan dengan kondisi sebenarnya.
Selanjutnya ubah gaya hidup Anda! Hal ini WAJIB dilakukan setelah menyelesaikan MCU
1. Perbanyak makan serat dari sayur dan buah, serta makanan kaya protein
Biasakan banyak makan sayur. Letakkan berbagai sayuran di piring Anda dan kurangi porsi nasi. Protein dan serat penting dalam pengendalian berat badan. Selain membuat Anda kenyang lebih lama, protein juga membantu membakar kalori dan menjaga otot bila Anda rutin berolahraga.
Baca Juga: Tips Menjaga Kedekatan dan Dampak Kurangnya Komunikasi dalam Keluarga pada Kesehatan Mental
2. Hindari makanan yang mengandung lemak trans
Lemak trans meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, yang kemudian juga menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
3. Hindari Stres
Stres dapat meningkatkan kadar kortisol, suatu hormon dalam tubuh Anda. Hormon ini bisa membuat Anda lapar terus-menerus karena mempengaruhi hormon Ghrelin yang membuat kita lapar. Cobalah belajar mindfulness dan relaksasi melalui pernapasan dalam
4. Batasi juga asupan gula
Terutama fruktosa, karena dapat menambah lemak perut jika dikonsumsi berlebihan.
Artikel Terkait
Aktivitas Fisik Tidak Sama dengan Olahraga, Apa Sih Bedanya?
Mengenal Diet Ketogenik, Apa Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Diet Ketogenik: Memahami Risiko dan Manfaatnya yang Jarang Diketahui