SURATDOKTER.com – Masa anak-anak adalah masa-masa pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan banyak nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Masa pertumbuhan dan perkembangan anak juga menjadi masa-masa yang rentan terserang penyakit dan masalah kesehatan, salah satunya adalah gizi buruk.
Gizi buruk merupakan masalah yang cukup serius, salah satu cara dalam mengatasi hal ini adalah deteksi dini dari orang-orang terdekat terutama orang tua.
Pengertian Gizi Buruk
Gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi di mana tubuh anak tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup, baik kekurangan maupun kelebihan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
Kondisi ini bisa berdampak buruk pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Penyebab Gizi Buruk
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami gizi buruk, yaitu:
- Asupan makanan yang tidak seimbang dan tidak kaya nutrisi
- Anak mengalami infeksi berulang, seperti: diare atau infesksi lainnya yang dapat menyebabkan anak kurang nafsu makan.
- Kondisi ekonomi yang buruk. Kemiskinan adalah salah satu faktor paling krusial dalam mendapatkan makanan yang berkualitas atau kaya nutrisi
- Orang tua kurang memiliki pengetahuan mengenai kebutuhan nutrisi anak.
- Anak mengidap penyakit kronis, gangguan pada sistem pencernaan atau memiliki kondisi medis tertentu yang dapat mempengaruhi asupan nutrisi yang diterima atau diserap oleh anak.
Baca Juga: Apa Itu Stunting, Apakah Sama dengan Gizi Buruk? Kenali Penyebab dan Cara Penanganannya
Gejala Anak Mengalami Gizi Buruk
Berikut beberapa gejala yang muncul sebagai tanda anak mengalami gizi buruk:
- Pertumbuhan anak terlambat, misal berat badan tidak seimbang, berat badan dan tinggi badan di bawah standar anak seusianya. Orang tua harus bisa memahami kurva pertumbuhan anak dan selalu melakukan konsultasi dengan dokter.
- Kekurangan nutrisi dapat mempengaruhi kulit dan rambut anak. Sehingga anak yang kurang nutrisi cenderung memiliki kulit yang pucat dan rambut yang sangat tipis.
- Otot lemas atau mengecil
- Perut membuncit akibat pembengkakan yang dikarenakan oleh malabsorsi atau kondisi yang mencegah penyerapan nutrisi di usus kecil.
- Sistem daya imunitas anak rendah, anak lebih mudah sakit dan rentan terhadap infeksi
Akan tetapi, kita tidak boleh melakukan self-diagnosis bahwa anak mengalami gizi buruk hanya karena kita mendeteksi anak memiliki salah satu kondisi yang menunjukkan gejala gizi buruk.
Sebagai orang tua, yang harus kita lakukan adalah membawa anak ke rumah sakit untuk didiagnosis oleh dokter.
Nantinya tim medis akan melalukan pemeriksaan fisik, cek darah, pengecekan riwayat makanan yang dikonsumsi anak, atau bahkan pemeriksaan-pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan tinja, rontgen, dll. jika memang diperlukan.
Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mencegah Gizi Buruk pada Anak
Jadi, gejala yang muncul hanya bisa kita jadikan sebagai pendeteksi awal sebagai bentuk kewaspadaan kita sebagai orang tua terhadap kondisi anak.
Tindakan Pencegahan
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Istilah ini juga berlaku dalam masalah gizi buruk.
Artikel Terkait
Apakah Pengobatan HIV/AIDS Ditanggung BPJS Kesehatan? Simak Selengkapnya Berikut
Ternyata Stunting dan Gizi Buruk Dua Hal Berbeda, Kenali Ciri-cirinya!
Waspada! Penyebab Wanita Terkena Penyakit Menular Seksual, Simak Tandanya
Stunting dan Gizi Buruk: Makanan yang Tepat untuk Anak Stunting!
Lupa Password Akun Pcare Eclaim BPJS Kesehatan? Jangan Risau, Ini Solusinya!