SURATDOKTER.com - Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan beredarnya video viral yang memperlihatkan pertikaian antara mertua dan menantu.
Dalam video tersebut, tampak seorang menantu terlibat cekcok dengan mertuanya, yang berakhir dengan kekerasan fisik.
Pertikaian ini bermula ketika sang menantu menegur mertua karena memberikan makanan pedas kepada anaknya yang masih berusia 1,5 tahun, hingga membuat bayi tersebut menangis.
Alih-alih menerima teguran, sang mertua justru tersinggung dan membalasnya dengan kata-kata kasar serta tindakan pemukulan menggunakan gantungan baju dan piring plastik.
Baca Juga: 5 Tips Memutus Rantai Sandwich Generation, Salah Satunya Bangun Komunikasi yang Baik
Peristiwa ini menjadi sorotan karena memperlihatkan hubungan yang kurang harmonis antara mertua dan menantu, yang tak jarang terjadi di berbagai keluarga.
Perselisihan kecil seperti ini sebenarnya bisa dihindari dengan komunikasi yang baik. Dalam hubungan mertua dan menantu, perbedaan pendapat adalah hal yang umum terjadi, terutama terkait pola asuh anak atau cara merawat keluarga.
Ketidakcocokan antara keduanya sering kali menimbulkan konflik berkepanjangan yang pada akhirnya berdampak negatif pada kehidupan keluarga.
Menanggapi hal ini, psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi., memberikan beberapa tips yang dapat membantu mengatasi konflik antara mertua dan menantu.
Ia menyarankan agar konflik yang terjadi tidak dibiarkan berlarut-larut, karena hanya akan merusak hubungan keluarga.
Baca Juga: Miris IRT Lita Gizelle Kena KDRT di Tempat Umum: Melapor Pada Polisi Namun Malah Jadi Terlapor
Berikut ini adalah beberapa tips dari Ikhsan untuk menghindari dan menyelesaikan konflik dengan mertua.
1. Memahami Sumber Konflik
Menurut Ikhsan, perbedaan pendapat dan prinsip adalah sumber umum dari konflik antara mertua dan menantu. Terkadang, ada perbedaan pandangan terkait cara asuh anak, urusan rumah tangga, atau prinsip hidup lainnya.