SURATDOKTER.com- Berita kisah seorang anak TK di Pekan Baru Riau yang berusia 5,5 tahun menjadi korban pencabulan menghebohkan jagat maya.
Pasalnya, hal tersebut dilakukan oleh teman sekelasnya yang sesama laki-laki hingga berulang kali.
Kasus ini diduga terjadi pada Oktober 2023, tetapi baru terungkap setelah sang anak mengalami perubahan perilaku pada awal November.
Setelah Ayah korban, DFI, membawanya ke psikolog, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anak tersebut telah dicabuli sebanyak empat kali.
Parahnya lagi setelah diintrogasi, pelaku juga mengakui menonton video porno milik sang ayah.
Padahal, bahaya pornografi tidak hanya menyerang orang dewasa, melainkan juga merugikan perkembangan anak-anak.
Namun, seringkali para orang tua tidak begitu peduli pada dampak buruknya dalam jangka panjang.
Dampak Buruk Pornografi pada Anak
Berkaitan dengan kasus tersebut, perlu disadari bahwa konten berbau porno, baik dalam bentuk foto, film, atau animasi, dapat meningkatkan risiko penyusutan jaringan otak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual
Beberapa bahaya pornografi bagi perkembangan anak, meliputi:
-
Kesulitan untuk Berpikir Jernih
Dampak serius dari kecanduan pornografi pada anak dapat memaksa mereka untuk bertindak tanpa melibatkan hati nurani maupun berpikir terlebih dahulu, seolah-olah terpengaruh oleh zat berbahaya yang langsung memasuki otak tanpa proses pemfilteran.
-
Pendidikan Terganggu
Anak akan merasa malas belajar, sulit berkonsentrasi, daya ingat menurun, dan kesulitan melepaskan diri dari pengaruh gadget.
Prestasi akademis anak di sekolah pun dapat mengalami penurunan signifikan.
-
Risiko Seks Usia Dini
Studi menunjukkan bahwa semakin sering terpapar konten seksual, semakin besar kemungkinan mereka melakukan hubungan seks dini, terjerumus dalam perilaku seks bebas, kasus pernikahan dini, berisiko terhadap narkoba serta alkohol, dan penyebaran penyakit menular seksual menjadi cukup tinggi.