SURATDOKTER.com - WHO sebagai badan kesehatan dunia telah memprediksikan depresi akan menjadi masalah gangguan kesehatan utama.
Menurut Global Burden of Disease Study pada tahun 2019, diperkirakan sekitar 4,45% populasi Indonesia menderita depresi.
Angka ini mengindikasikan bahwa sekitar 9,8 juta orang di Indonesia mengalami depresi.
Apa itu Depresi?
Depresi merupakan sebuah gangguan pada kesehatan mental yang berpengaruh pada suasana hati, cara berpikir, dan perilaku seseorang. Peristiwa besar dalam hidup, seperti kehilangan atau kehilangan pekerjaan, bisa memicu depresi.
Depresi sering menetap meskipun keadaan berubah dan menimbulkan perasaan yang intens, kronis, dan tidak proporsional dengan keadaan seseorang.
Meskipun ada berbagai jenis depresi, yang paling umum adalah gangguan depresi mayor. Ini terdiri dari episode di mana gejalanya berlangsung setidaknya selama dua minggu.
Baca Juga: Cara Cek Kesehatan dari Warna Lidah, Bisa Kamu Lakukan Sendiri di Rumah
Depresi terkadang bisa terjadi selama beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. Bagi beberapa orang, hal ini adalah penyakit kronis yang bisa membaik, namun kambuh di kemudian hari.
Jenis Depresi
American Psychiatric Association mengklasifikasikan jenis depresi sebagai berikut:
1. Depresi klinis (gangguan depresi mayor)
Depresi mayor bisa dilihat dari tanda-tanda seseorang merasa sedih, rendah diri atau tidak berharga hampir setiap hari selama sekitar dua minggu.
Bahkan ia juga mempunyai gejala lain seperti masalah tidur, kehilangan ketertarikan dalam aktivitas hingga perubahan nafsu makan.
Jenis ini merupakan bentuk depresi yang paling parah, namun menjadi salah satu bentuk yang paling umum.
Tipe spesifik gangguan depresi mayor, yaitu: