a. Gangguan afektif musiman (depresi musiman)
Ini adalah bentuk gangguan depresi mayor yang umumnya muncul selama satu musim dan akan hilang pada musim yang disukainya, misalnya semi dan panas.
b. Depresi prenatal dan depresi pasca persalinan
Depresi prenatal adalah depresi yang terjadi selama kehamilan. Depresi pasca persalinan merupakan depresi yang muncul dalam periode empat minggu setelah melahirkan bayi. Biasanya disebut baby blues.
c. Depresi atipikal
Gejalanya meliputi sensitivitas penolakan dan peningkatan nafsu makan.
2. Gangguan depresi persisten
Gangguan depresi persisten merupakan jenis depresi ringan atau sedang yang berlangsung minimal selama dua tahun. Gejalanya tidak separah gangguan depresi mayor.
3. Disruptive mood dysregulation disorder (DMDD)
DMDD biasa bisa menyebabkan iritabilitas yang intens serta ledakan kemarahan yang sering menimpa anak-anak. Gejalanya biasa muncul mulai usia 10 tahun.
Baca Juga: Anak Rutin Dibacakan Buku Vs Tidak Dibacakan Buku, Penelitian Mengungkap Fakta, Simak Pembahasannya!
4. Gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD)
Pada jenis depresi ini orang akan memiliki gejala sindrom pramenstruasi (PMS) bersamaan dengan gejala berubahnya suasana hati, seperti lekas marah, kecemasan, atau depresi yang ekstrem.
Gejala-gejalanya akan kembali membaik dalam beberapa hari setelah menstruasi datang.
5. Gangguan depresi akibat kondisi medis lain
Artikel Terkait
Lansia di Asia Kesepian dan Depresi Hingga Menyentuh Angka 16 Persen, Jangan Sepelekan Orang Tua
Asap Rokok Akibatkan Depresi bagi Perokok Pasif, Bagaimana Bisa?
7 Dampak Kurang Bersosialisasi Dengan Orang Lain Memicu Depresi
Kasus Bully Merajalela! Siswi di Cimahi Bunuh Diri Karena Depresi di Bully 3 Tahun!
Mengenal Mitos dan Fakta Depresi Pada Remaja: Jangan Diremehkan Begitu Saja!