Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

SURATDOKTER.com - Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak balita, tetapi situasi ini sering membuat orang tua kewalahan. Anak yang menangis keras, menjerit, melempar barang, atau berguling di lantai bukan berarti ia nakal.

Tantrum sebenarnya muncul karena anak belum memiliki kemampuan mengatur emosi sebaik orang dewasa. Dengan memahami penyebab dan cara menghadapinya, orang tua dapat membantu anak belajar menenangkan diri secara lebih sehat.

Mengapa Tantrum Bisa Terjadi?

Pada usia 1–4 tahun, kemampuan berbicara, mengungkapkan keinginan, dan mengendalikan emosi belum matang. Otak bagian yang bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dan mengatur emosi masih berkembang.

Situasi seperti rasa lapar, lelah, stimulasi berlebihan, atau perasaan tidak dipahami dapat memicu tantrum. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, anak lebih mudah mengalami ledakan emosi.

Baca Juga: Panduan Bijak Orang Tua, Tips Mengatasi Tantrum Anak dengan Efektif

1. Tetap Tenang di Depan Anak

Ketika anak sedang tantrum, ia membutuhkan sosok dewasa yang stabil. Reaksi marah, membentak, atau ikut frustasi justru memperburuk kondisi. Orang tua dianjurkan menarik napas panjang, menjaga ekspresi dan suara tetap lembut. Dengan demikian, anak mendapatkan sinyal bahwa situasinya aman dan ia tidak perlu merasa semakin takut.

2. Coba Pahami Pemicu Emosinya

Sebelum memberi respons, amati apa yang menjadi penyebab awal tantrum. Bisa jadi anak merasa lapar, kesal karena keinginannya tidak dipenuhi, atau kesulitan mengungkapkan kata-kata. Memahami pemicunya membantu orang tua menentukan cara merespons. Misalnya, jika anak kelelahan, mengajaknya istirahat akan lebih efektif dibanding langsung mengubah perilakunya.

3. Beri Ruang agar Anak Tenang Tanpa Tekanan

Mendorong anak langsung diam atau berhenti menangis membuatnya merasa tidak didengar. Lebih baik biarkan ia melepaskan emosinya selama situasinya aman. Orang tua dapat duduk dekat anak, tanpa menghakimi, sambil mengatakan bahwa mereka ada di sana untuk membantu ketika anak siap.

Baca Juga: Tips Atasi Anak Tantrum, Yuk Ayah Bunda Pelajari Strategi Cinta 8-9-1!

4. Gunakan Sentuhan atau Kalimat Sederhana

Untuk beberapa anak, sentuhan lembut seperti memeluk atau mengusap punggung membantu menenangkan. Pada anak lain, menjaga jarak lebih efektif. Berikan kalimat pendek seperti “Mama di sini,” atau “Kalau kamu siap bicara, beri tahu Mama.” Pesan singkat lebih mudah diterima dibanding penjelasan panjang.

5. Tawarkan Pilihan yang Masuk Akal

Anak balita sering tantrum karena merasa tidak memiliki kendali. Memberikan pilihan sederhana dapat mengurangi ketegangan, misalnya memilih baju mana, camilan apa, atau langkah apa yang dilakukan setelah menangis berhenti. Cara ini membantu anak merasa dihargai.

6. Alihkan Perhatian dengan Kegiatan Baru

Setelah emosi anak sedikit turun, alihkan dengan aktivitas praktis seperti menggambar, mengambil minuman, atau bermain benda favoritnya. Teknik pengalihan membantu memutus fokus anak pada hal yang memicu tantrum.

7. Konsisten dalam Aturan

Baca Juga: Si Kecil Mengamuk? Jangan Panik! Berikut Tips Jitu Mengatasi Tantrum pada Anak

Jika tantrum terjadi karena permintaan yang tidak bisa dipenuhi, hindari menyerah. Memberi apa yang anak mau setelah ia tantrum justru membuatnya mengulang perilaku tersebut di masa depan. Jelaskan batasan dengan suara tenang, bukan marah.