Biasanya, fase ini membantu anak belajar fokus, mendalami informasi, dan membentuk pola pikir eksploratif.
Para ahli perkembangan anak sepakat bahwa orang tua sebaiknya tidak buru-buru menganggap minat unik sebagai gangguan.
Justru, ketertarikan seperti ini bisa menjadi jendela untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap belajar.
Selama minat tersebut tidak berdampak negatif pada kehidupan sosial atau emosional anak, tidak ada alasan untuk merasa cemas.
Langkah Tasya Kamila untuk berkonsultasi ke psikolog juga bisa menjadi contoh yang baik bagi orang tua lain.
Ketika menghadapi hal yang tidak biasa pada anak, lebih baik mencari pendapat dari tenaga profesional daripada berspekulasi sendiri.
Melalui kisah Arrasya, publik bisa belajar bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri untuk mengenal dunia. Dengan dukungan yang tepat, minat yang unik bisa berkembang menjadi kekuatan yang luar biasa.***
Artikel Terkait
Studi Mengungkapkan Bahwa Marahnya Ayah Akan Lebih Diingat Daripada Ibu, Walaupun Marahnya Ayah Lebih Jarang
Bocah 8 Tahun Meninggal Karena Balon Helium
4 Tipe Bullying dan Tips Bagaimana Cara Mengatasinya Menurut Ahli
Judul: Saat Dewasa Tapi Belum “Dewasa”: Mengenal Kedewasaan Emosional yang Tertunda
Memulihkan Luka Tak Kasat Mata: Edukasi Kesehatan Mental Anak Pasca Trauma