Selain itu, pihak platform seperti TikTok juga perlu lebih aktif dalam memverifikasi konten kesehatan mental.
Dengan bekerja sama dengan ahli, platform bisa memberikan tanda pada konten yang meragukan atau mempromosikan informasi yang telah diverifikasi.
Tren terapi daring melalui media sosial membawa tantangan baru dalam memahami kesehatan mental.
Di satu sisi, terbuka kesempatan untuk mengurangi stigma. Namun, di sisi lain, algoritma yang menyajikan konten secara terus-menerus dapat memperkuat pemahaman yang keliru.
Gen Z sebagai pengguna utama TikTok perlu lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang belum diverifikasi.
Penting untuk menyadari bahwa kesehatan mental adalah topik kompleks yang membutuhkan pendampingan profesional.
Dengan meningkatkan literasi digital dan memilih informasi dari sumber terpercaya, masyarakat dapat lebih siap menghadapi dampak negatif dari tren terapi daring ini.
Pada akhirnya, menjaga kesehatan mental tidak cukup hanya dengan mengikuti tren media sosial, tetapi juga memerlukan komitmen untuk mencari bantuan yang benar-benar tepat.***
Artikel Terkait
Curhat di Medsos, Hasyakyla Kecewa Berobat di Rumah Sakit Premier Bintaro Saat Demam 38°
Viral! Perusahaan Ramai Memecat Generasi Gen Z: Ini Kata Psikolog
Viral Istilah Jam Koma di Kalangan Gen Z: Ini Kata Psikolog!
Trend Medsos Viral Makan Baso Pakai Micin 1Bungkus: Ini Dia Mnafaat dan Resikonya!
Dulu Penyakit Orang Tua, Kini Kanker Kolorektal Mengintai Kalangan Gen Z