Coba Dicek, Apakah Anak Anda Mengalami Gangguan Kecemasan: Ini Tandanya!

Bagaimana Orang Tua Dapat Membantu?

Sebagai orang tua, naluri pertama mungkin adalah melindungi anak dari hal-hal yang membuat mereka takut.

Baca Juga: Kenalan Sama NPD yuk, Si Gangguan Kejiwaan yang Ternyata Banyak Diidap Orang-Orang

Namun, terlalu sering melindungi anak justru dapat memperburuk kecemasan mereka. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak menghadapi kecemasan mereka:

1. Jangan Menghindari Situasi yang Membuat Anak Takut
Menghindari situasi yang menakutkan hanya akan memperkuat ketakutan anak. Sebaliknya, ajak mereka secara perlahan untuk menghadapi ketakutan tersebut dalam lingkungan yang aman dan terkontrol.

2. Beri Pemahaman yang Realistis
Anak-anak perlu tahu bahwa dunia memang memiliki risiko, tetapi tidak semua hal yang mereka takutkan akan terjadi. Misalnya, jika mereka takut gempa bumi, orang tua bisa menjelaskan bahwa meskipun gempa bisa terjadi, ada cara untuk tetap aman, seperti berlindung di bawah meja yang kokoh.

3. Bantu Anak Mengelola Emosi
Ajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau berpikir positif untuk mengatasi kecemasan mereka. Berbicara dengan mereka tentang perasaan mereka juga bisa membantu mereka memahami dan mengelola emosi dengan lebih baik.

4. Jadilah Contoh yang Baik
Anak-anak belajar dari orang tua mereka. Jika orang tua cemas berlebihan terhadap suatu hal, anak cenderung meniru pola pikir yang sama. Oleh karena itu, bersikap tenang dan rasional dalam menghadapi ketakutan bisa menjadi contoh yang baik bagi mereka.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang tidak kunjung membaik meskipun sudah diberikan dukungan di rumah, ada baiknya mempertimbangkan bantuan profesional.

Terapis atau psikolog anak dapat membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan memberikan strategi yang lebih efektif untuk mengatasinya.

Baca Juga: Hati-Hati! Kekerasan Narsistik Bisa Sebabkan Kerusakan Otak!

Salah satu metode yang sering digunakan dalam terapi kecemasan adalah terapi pemaparan.

Dalam terapi ini, anak diperkenalkan secara bertahap pada objek atau situasi yang mereka takuti, dimulai dari tingkat yang paling ringan hingga mereka merasa nyaman. Misalnya, jika seorang anak takut anjing, mereka mungkin akan mulai dengan melihat gambar anjing, lalu menonton video, sebelum akhirnya bertemu langsung dengan anjing yang jinak.

Ketakutan adalah hal yang normal dalam perkembangan anak, tetapi jika kecemasan mereka berlebihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, ini bisa menjadi tanda gangguan kecemasan.