SuratDokter.com- Pernahkah kamu merasa yakin dengan ingatan tentang sesuatu, hanya untuk kemudian menyadari bahwa kenyataannya berbeda dari yang kamu percayai?
Fenomena ini bukanlah hal yang jarang terjadi, bahkan telah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.
Istilah mandela effect muncul untuk menggambarkan situasi di mana sekelompok orang memiliki ingatan kolektif tentang suatu peristiwa atau fakta yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
Mengapa ingatan kita bisa begitu meyakinkan, bahkan ketika keliru? Pertanyaan inilah yang membawa kita menyelami fenomena psikologis yang memikat ini.
Baca Juga: Bukan Pikun, Bisa Jadi ‘Doorway Effect’ yang Bikin Kamu Mudah Lupa!
Teori Mandela Effect
Fenomena mandela effect tidak hanya sekadar tentang salah mengingat. Kejadian ini menjadi cermin kompleksitas pikiran manusia dan bagaimana informasi diolah dalam otak kita.
Nama fenomena ini berasal dari kasus terkenal yang melibatkan mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.
Banyak orang, terutama di Amerika Serikat, percaya bahwa Mandela meninggal di penjara pada sekitar tahun 1980-an. Nyatanya, Mandela sudah dibebaskan pada 1990 dan wafat pada 2013.
Contoh ini, yang menjadi asal nama fenomena tersebut, adalah satu dari sekian banyak kasus yang membuat kita bertanya-tanya: apakah realitas yang kita percayai benar-benar nyata, ataukah kita menjadi korban dari ingatan kolektif yang menipu?
Selain itu, para ilmuwan percaya bahwa mandela effect adalah hasil dari bagaimana otak memproses dan menyimpan informasi.
Ingatan manusia ternyata tidak seakurat kamera, melainkan lebih seperti editor video, dimana otak kerap menggabungkan informasi yang mirip atau mengisi celah ingatan dengan asumsi berdasarkan pengalaman atau konteks.
Fenomena ini sering diperparah oleh pengaruh sosial, seperti diskusi di media sosial, yang memperkuat keyakinan kolektif akan ingatan yang salah.
Baca Juga: Bystander Effect: Tidak ada Inisiatif Menolong pada Kejadian Penyiraman Air Keras
Namun, ada teori lain yang lebih kontroversial. Beberapa orang percaya bahwa mandela effect adalah bukti adanya realitas paralel.
Artikel Terkait
Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini Untuk Otak yang Lebih Muda!
Menguak Gelapnya Lobotomi: Operasi Otak Kontroversial yang Mengubah Sejarah
Mengenal Gejala Aneurisma Otak Penyebab Kematian Dokter Azmi Fadhlih
Gal Gadot Alami Pembekuan Darah di Otak Saat Hamil Anak Keempat
Bagaimana Psikedelik Mengubah Cara Seseorang Memahami Otak dan Kesehatan Mental