Kemudian, ketika darurat iklim memicu bencana alam yang semakin dahsyat dan musim kebakaran yang melelahkan, dengan kebakaran yang semakin mematikan dan merusak, dampak mental pada petugas tanggap darurat terus meningkat.
Meskipun akses terhadap perawatan kesehatan mental kini jauh lebih luas dibandingkan beberapa dekade lalu, tingkat bunuh diri di kalangan petugas tanggap darurat justru meningkat.
Angela Graham-Houweling, seorang petugas pemadam kebakaran di California, menekankan bahwa terlalu banyak orang tidak mendapatkan hasil dari pengobatan tradisional dan membutuhkan opsi lain.
Dalam lima tahun terakhir, minat terhadap potensi aplikasi terapeutik psikedelik meningkat tajam.
Penelitian luas yang telah melalui tinjauan sejawat dari berbagai ilmuwan dunia menemukan bahwa penggunaan psikedelik secara terawasi, seperti psilosibin, dapat menjadi alat yang kuat untuk mengatasi gejala depresi, PTSD, dan kondisi lainnya.
Menurut Graham-Houweling, bagi petugas tanggap darurat yang menghadapi trauma, terapi psikedelik bisa menjadi penyelamat mereka.
Saat ini, SSRI, jenis antidepresan, adalah satu-satunya obat yang disetujui FDA untuk mengobati PTSD.
Namun, penelitian pada veteran militer menunjukkan bahwa sekitar 40% penderita kondisi ini tidak merespons pengobatan tersebut.
Terapi psikedelik yang sering kali sangat intens tidak cocok untuk semua orang. Para ahli memperingatkan bahwa pengobatan ini dapat memicu episode psikotik pada mereka yang memiliki gangguan bipolar, skizofrenia, atau riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.
Selain itu, banyak orang yang mengalami perubahan mendalam setelah menjalani terapi psikedelik.
Baca Juga: Pneumonia Misterius Mulai Serang AS, Joe Biden Didesak Terapkan Larangan ke China
Dalam sebuah studi tahun 2008, hampir 70% relawan yang mengonsumsi psilosibin menganggap pengalaman tersebut sebagai salah satu momen paling berarti dalam hidup mereka.
Penelitian tentang 5-MeO-DMT masih terbatas, namun studi dari Journal of Psychopharmacology menemukan bahwa banyak pengguna yang mengonsumsinya dalam suasana kelompok melaporkan perbaikan terkait PTSD, depresi, dan kecemasan.
Meskipun demikian, penggunaan psilosibin tetap ilegal di mata hukum. Para ahli medis juga memperingatkan efek dari penggunaan psilosibin yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan pemakainya jika digunakan di luar lingkungan klinis yang terkontrol.***
Artikel Terkait
Stop Overthinking! Coba 5 Cara Ini Untuk Berhenti Berpikir Secara Berlebihan, Bisa Bebas Stres Lho..
Lagi Stres Berat? Begini Tips Terbaik Untuk Mengurangi Kortisol Secara Alami
Tips untuk Mengatasi Masalah Mental agar Tidak Berujung Depresi, Catat Poin Pentingnya!
8 Cara Mengatasi Depresi Tanpa Obat, Tidur yang Cukup dan Mengatur Pikiran
Lansia di Asia Kesepian dan Depresi Hingga Menyentuh Angka 16 Persen, Jangan Sepelekan Orang Tua