Benarkah Operasi Transplantasi Organ Bisa Mempengaruhi Kepribadian Penerima Sama Seperti Pendonornya?

Kisah Claire bukanlah satu-satunya kasus. Penelitian yang dilakukan oleh ahli saraf Paul Pearsall mencatat bahwa beberapa penerima transplantasi jantung juga melaporkan perubahan kepribadian yang serupa dengan pendonor mereka.

Baca Juga: Viral! Manusia Bisa Napas Berkat Suksesnya Transplantasi Jantung Babi

Perubahan ini mencakup preferensi makanan, minat, hingga keinginan untuk mengejar karier tertentu. Beberapa penerima bahkan mengaku memiliki ingatan atau pengalaman yang berkaitan dengan kehidupan pendonor mereka.

Salah satu contoh yang menarik adalah seorang anak laki-laki berusia lima tahun yang menerima jantung dari anak laki-laki lain berusia tiga tahun.

Anak ini tiba-tiba mulai menceritakan bahwa pendonor, yang ia panggil Timmy, meninggal karena terjatuh saat mencoba mengambil mainan Power Rangers. Setelah ditelusuri, ternyata pendonor memang meninggal akibat jatuh dari jendela saat mencoba meraih mainan tersebut.

Fenomena ini memunculkan banyak pertanyaan tentang bagaimana memori dan kepribadian terbentuk dan di mana mereka disimpan.

Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa ingatan hanya tersimpan di otak. Namun, beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan bahwa sel-sel tubuh lain, termasuk sel-sel dalam organ yang ditransplantasikan, mungkin juga menyimpan informasi tertentu.

Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa memori dapat disimpan dalam DNA, RNA, atau perubahan epigenetik dalam sel.

Meskipun belum ada bukti konkret bahwa memori seluler dapat mentransfer kepribadian, temuan ini menambah dimensi baru dalam pemahaman kita tentang hubungan tubuh dan pikiran.

Meskipun demikian, tidak semua penerima transplantasi mengalami perubahan seperti ini. Banyak penerima yang tidak melaporkan perubahan kepribadian atau preferensi sama sekali.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah dan bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi penerima organ.

Fenomena ini membuka diskusi penting tentang bagaimana penerima transplantasi dapat menyesuaikan diri dengan organ baru mereka.

Selain tantangan fisik, mereka juga mungkin menghadapi perubahan psikologis yang membutuhkan dukungan tambahan.

Baca Juga: Ini Yang Terjadi Pada Organ Kamu Saat Menahan Kencing Terlalu Lama: Berikut Juga Resikonya!

Dengan penelitian yang lebih mendalam, diharapkan dokter dan ilmuwan dapat memberikan panduan lebih baik untuk membantu penerima organ memahami dan mengelola perubahan yang mereka alami.