• Senin, 22 Desember 2025

Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Playing Victim dan Cara Menghentikan Kebiasaan Tersebut

Photo Author
- Selasa, 26 November 2024 | 21:38 WIB
Ilustrasi playing victim
Ilustrasi playing victim

Dampak dan Cara Menghadapi Playing Victim

Perilaku playing victim dapat menguras energi emosional orang-orang di sekitarnya. Jika Anda menghadapi seseorang yang berperan sebagai korban, penting untuk menetapkan batasan.

Setelah Anda menyadari bahwa mereka tidak benar-benar ingin memperbaiki situasi, berhentilah memberikan solusi atau nasihat. Sebagai gantinya, respons minimal yang netral dapat membantu mengurangi dampak manipulasi tersebut.

Selain itu, penting untuk tidak terlalu terlibat secara emosional. Tetapkan batas waktu dan perhatian Anda agar perilaku mereka tidak memengaruhi kesehatan mental Anda.

Menerima bahwa Anda tidak dapat sepenuhnya membantu mereka juga merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan emosi Anda.

Cara Menghentikan Kebiasaan Playing Victim

Jika Anda merasa pernah berperilaku seperti ini atau dituduh melakukannya, langkah pertama adalah introspeksi. Cobalah untuk mengenali peran Anda dalam suatu masalah dan akui tanggung jawab atas apa yang mungkin telah Anda lakukan.

Jika Anda sering menyalahkan orang lain atau merasa dunia tidak adil, tanyakan pada diri sendiri apakah sikap ini benar-benar membantu Anda.

Baca Juga: Psikologi Sederhana: Mengenai Kampanye Fitnah Narsistik dan Cara Menghadapinya

Selain itu, praktikkan empati terhadap orang lain dengan mendengarkan cerita mereka tanpa mengalihkan perhatian kembali pada diri sendiri. Berlatihlah untuk tidak hanya fokus pada kesulitan Anda, tetapi juga pada solusi yang dapat Anda lakukan untuk keluar dari permasalahan.

Jika sulit mengubah pola pikir ini sendiri, mencari bantuan dari seorang profesional di bidang kesehatan mental dapat menjadi solusi. Dengan bimbingan yang tepat, Anda dapat membangun cara berpikir yang lebih sehat, realistis, dan bertanggung jawab terhadap kehidupan Anda.

Playing victim adalah kebiasaan yang merugikan, baik bagi individu yang melakukannya maupun bagi orang-orang di sekitar mereka.

Dengan mengenali tanda-tanda dan memahami cara menghentikannya, kita dapat menciptakan hubungan sosial yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih suportif.

Introspeksi, empati, dan tanggung jawab adalah kunci untuk melepaskan diri dari kebiasaan ini dan menjalani hidup yang lebih bermakna.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X