Mereka mungkin membutuhkan bantuan atau dukungan dalam melakukan sesuatu, dan ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, mereka bisa merasa frustrasi dan menunjukkan perilaku kasar.
5. Merengek Minta Ditemani
Jika anak terus-menerus merengek minta ditemani, kemungkinan besar tangki cinta mereka yang kosong adalah "waktu berkualitas" (quality time).
Anak-anak yang memerlukan waktu berkualitas merasa dicintai ketika orang tua meluangkan waktu khusus untuk mereka, tanpa distraksi.
Mengapa Penting Mengisi Tangki Cinta Anak?
Mengisi tangki cinta anak adalah kunci untuk memastikan mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bahagia, dan sehat secara emosional.
Ketika tangki cinta anak dalam keadaan penuh, mereka umumnya mempunyai hubungan yang lebih baik dengan orang di sekitarnya, termasuk juga dengan orang tua dan saudaranya.
Anak juga akan lebih mudah belajar, memiliki kontrol emosi yang baik, serta mengurangi kemungkinan tantrum.
Sebaliknya, jika tangki cinta anak kosong, mereka akan merasa tidak dicintai, tidak dihargai, dan sering kali akan menunjukkan perilaku negatif sebagai upaya untuk menarik perhatian orang tua.
Baca Juga: Anak Pemarah Lahir Dari Orang Tua Pemarah, Benarkan Ini Termasuk Warisan Genetik?
Tantrum adalah salah satu bentuk respons alami anak yang tidak mampu mengekspresikan perasaannya secara verbal.
Cara Mengisi Tangki Cinta Anak
Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengisi tangki cinta anak, sehingga mereka merasa lebih bahagia dan terlindungi secara emosional:
1. Mendengarkan Anak dengan Penuh Perhatian
Ketika anak berbicara, pastikan Anda memberikan perhatian penuh. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat dan perasaan mereka.
2. Memberikan Pujian yang Tulus
Pujilah pencapaian anak, sekecil apa pun itu. Kata-kata positif seperti "kamu hebat" atau "aku bangga padamu" dapat membantu mengisi tangki cinta mereka dalam aspek kata-kata pengakuan.
3. Bermain Bersama
Artikel Terkait
5 Bahasa Cinta yang Membuat Anak Selalu Mencintai Orang Tua Sehingga Hubungan Selalu Harmonis dan Penuh Kasih Sayang
Tips Atasi Anak Tantrum, Yuk Ayah Bunda Pelajari Strategi Cinta 8-9-1!
Terjadi Kembali Bullying di Kalangan Anak SMP: Pelaku Masih Dibawah Umur
Anak Pemarah Lahir Dari Orang Tua Pemarah, Benarkan Ini Termasuk Warisan Genetik?
Kasus Pencabulan Sering Terjadi Terhadap Anak, Begini Perlindungan Tepat yang Dapat Dilakukan!