• Senin, 22 Desember 2025

Bukan mitos! Ini Penjelasan Psikologis Tentang "Seseorang yang Menangis Setelah Terlalu Banyak Tertawa"

Photo Author
- Rabu, 11 September 2024 | 11:17 WIB
Ilustrasi menangis setelah terlalu banyak tertawa
Ilustrasi menangis setelah terlalu banyak tertawa

SuratDokter.com - Anda mungkin sering mendengar ungkapan, "Jangan banyak tertawa, nanti menangis."

Sebagian besar dari kita mengira itu adalah lelucon atau mitos belaka. Intinya, secara psikologis, fenomena menangis setelah tertawa ternyata bukanlah suatu hal yang aneh.

Ada penjelasan ilmiah yang mendukung hal ini, dan fenomena ini dikenal dalam psikologi sebagai bagian dari pelepasan emosi  atau pelepasan emosi.

1. Pemikiran Emosional Tersembunyi

Saat seseorang tertawa lepas, mereka mungkin secara tidak sadar melepaskan ketegangan emosional yang sudah lama terpendam.

Baca Juga: Merasa Lebih Jarang Tertawa Saat Dewasa, Kenapa Bisa Begitu? Ini Penjelasan Psikologisnya!

Tertawa bisa menjadi cara tubuh untuk mengeluarkan stres yang tidak disadari.

Namun, setelah ledakan emosi positif seperti tertawa, perasaan emosional yang tersembunyi, seperti kesedihan atau stres, dapat muncul ke permukaan.

Faktor ini dapat menyebabkan tangisan secara tiba-tiba setelahnya tertawa.

Penelitian oleh Karen Schneider dalam “ Emotional Release: The Role of Laughter ” menunjukkan bahwa tertawa dapat memicu pelepasan ketegangan emosional yang mendalam, sehingga seseorang merasa lebih rentan setelahnya.

2. Kelelahan Emosional

Tertawa berlebihan juga bisa menyebabkan kelelahan emosional. Ketika tubuh melepaskan banyak energi emosional melalui tertawa, hal ini dapat menyebabkan perasaan lelah secara mental.

Setelah tertawa, perasaan ini membuat seseorang lebih sensitif dan rentan terhadap emosi negatif.

Baca Juga: Benarkah Mulai Usia 23 Tahun, Seseorang Akan Lebih Jarang Tertawa? Apa Alasannya?

James Gross dalam bukunya “ Emotion Regulation: Concepts and Practices ” menyebutkan bahwa kelelahan emosional dapat memicu perubahan suasana hati, terutama setelah ekspresi emosi yang kuat.

3. Penurunan Hormon Endorfin

Penelitian menunjukkan bahwa tertawa memiliki efek yang luar biasa pada tubuh kita. Salah satunya adalah peningkatan produksi endorfin, neurotransmitter yang berperan sebagai pereda nyeri alami dan pemicu perasaan senang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X