Namun, setelah tertawa, kadar endorfin ini bisa turun, menyebabkan perasaan sedih atau melankolis.
Ini adalah respon alami tubuh ketika kadar hormon mulai menurun setelah ledakan kebahagiaan.
Richard Davidson dalam “ The Neurobiology of Emotions ” menjelaskan bahwa fluktuasi hormon seperti endorfin dan dopamin dapat mempengaruhi suasana hati dan menjelaskan perubahan emosi yang tiba-tiba.
Baca Juga: Benarkah Ibu Hamil Dilarang Tertawa Terbahak-bahak? Simak Faktanya
4. Perubahan Fokus Emosi
Setelah sesi tertawa yang intens, otak mungkin beralih dari suasana hati yang ringan dan positif menjadi fokus pada hal-hal yang lebih serius.
Tertawa dapat menghentikan sementara pikiran tentang masalah atau stres, namun ketika momen tawa itu berlalu, pikiran serius tersebut dapat muncul kembali.
Ini bisa memicu tangisan karena emosi negatif yang sebelumnya tertunda atau ditekan kembali hadir.
Dianne Tice dalam “ The Role of Emotional Regulation in Daily Life ” menyebutkan bahwa perubahan fokus emosi dapat menyebabkan perubahan suasana hati secara mendadak.
5. Pengaruh Fluktuasi Neurotransmiter
Tertawa adalah obat mujarab yang alami! Saat kita tertawa, otak kita melepaskan dopamin dan serotonin, neurotransmiter yang membuat kita merasa senang dan bahagia.
Ini adalah cara yang menyenangkan untuk meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres
Baca Juga: Viral Seorang Wanita Tertawa Ngakak Berakhir di IGD, ini Bahayanya
Perubahan ini terutama terlihat pada individu yang sedang mengalami stres atau kelelahan mental.
Menurut John E. Mayer dalam “ The Neuropsychology of Emotions ,” neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin memiliki peran penting dalam mempengaruhi suasana hati.
Perubahan emosi dari bahagia menjadi sedih setelah tertawa adalah bagian alami dari cara tubuh memproses perasaan.
Meski terdengar aneh, tubuh kita memiliki cara yang unik untuk mengatur emosi dan mengatasi stres melalui perubahan suasana hati.
Fenomena ini menunjukkan betapa indah dan dinamisnya perasaan manusia.
Artikel Terkait
Viral Seorang Wanita Tertawa Ngakak Berakhir di IGD, ini Bahayanya
Benarkah Ibu Hamil Dilarang Tertawa Terbahak-bahak? Simak Faktanya
Benarkah Mulai Usia 23 Tahun, Seseorang Akan Lebih Jarang Tertawa? Apa Alasannya?
Merasa Lebih Jarang Tertawa Saat Dewasa, Kenapa Bisa Begitu? Ini Penjelasan Psikologisnya!
Fluorescein: Sedih, Wanita Ini Menangis Mengeluarkan Dengan Air Mata Kuning!