6 Tips Mengatasi Kecemasan Sosial yang Perlu Anda Ketahui

Pertimbangkan pemikiran ini dari sudut pandang logis.

Mungkin Anda khawatir mereka akan menilai Anda secara negatif jika Anda terlihat gugup atau kesulitan dalam percakapan.

Carilah bukti yang bertentangan dengan asumsi negatif Anda. Apakah persepsi Anda didasarkan pada kenyataan, atau Anda berasumsi bagaimana orang lain akan memandang Anda?

Gantilah pikiran-pikiran negatif tersebut dengan pikiran-pikiran positif atau netral, seperti, “Saya mampu terlibat dalam percakapan yang bermakna dengan kenalan baru.”

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Pikiran Impulsif dan Intrusif serta Cara Mengatasinya

4. Menjaga Rutinitas Sehari-hari

Menjaga rutinitas sehari-hari merupakan Tips mengatasi kecemasan sosial selanjutnya.

Rutinitas sehari-hari banyak yang berubah karena adanya jarak fisik yang harus dipertahankan.

Menjaga rutinitas harian dapat membantu orang dewasa dan anak-anak tetap fokus pada tujuan mereka, terutama dalam situasi di mana mereka tidak dapat melakukan aktivitas seperti bekerja atau sekolah seperti biasa.

Untuk mengurangi kecemasan sosial, penting untuk membangun rutinitas yang stabil sambil tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

5. Pergi ke Profesional dan Terapi Gangguan Kecemasan

Pada akhirnya, mendapatkan diagnosis yang tepat dari tenaga medis sangatlah penting.

Sebab, berasumsi sendiri belum tentu akurat, teman-teman. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog atau psikiater, agar tidak melakukan diagnosis sendiri.

Jika Anda memang didiagnosis menderita gangguan ini, biasanya Anda akan dibimbing dan ditangani oleh tenaga medis untuk menjalani sesi terapi.

Terapi tersebut dapat bervariasi, mulai dari terapi perilaku kognitif, terapi eksposur, hingga terapi konseling.

6. Hindari Alkohol

Menghindari alkhol adalah tips mengatasi kecemasan sosial yang terakhir. Alkohol dan pertemuan sosial sering kali berjalan beriringan.

Bukan hal yang aneh bagi seseorang yang mengalami kecemasan sosial untuk merasa cenderung mengonsumsi alkohol, karena hal ini bisa menjadi cara untuk mengurangi gangguan mental tersebut.