SURATDOKTER.com – Unpopular opinion tentang tes kepribadian MBTI banyak diperbincangkan bahkan tak sedikit juga yang beranggapan bahwa tes ini sebagai ilmu semu.
Ilmu semu disini maksudnya masih diperdebatkan kebenarannya dan belum ada seorang ahli yang membenarkan hal tersebut.
Lalu, apa saja unpopular opinion seputar tes kepribadian MBTI ini?
Simpang Siur Tentang Tes Kepribadian MBTI
Tes kepribadian MBTI memang menjadi banyak perbincangan perihal kebenarannya, ada juga yang menganggap bahwa tes ini tidak nyata dan hanya berupa penjelasan belaka tanpa ilmu pasti.
Menurut penelitian, orang yang melakukan tes MBTI berulang kali menerima hasil yang berbeda, yang mana berarti tes ini berkemungkinan besar tidak sepenuhnya akurat.
Beberapa ahli juga menyatakan bahwa tes MBTI tidak memperhitungkan kompleksitas kepribadian manusia.
Baca Juga: Kenapa Hasil Tes MBTI Tidak Konsisten? Menunjukkan Akurasi yang Berbeda, Begini Penjelasannya
Meskipun tes ini berguna untuk mengidentifikasi karakteristik kepribadian yang luas, tes ini mungkin dianggap kurang efektif dalam mengidentifikasi aspek karakter yang lebih halus dari setiap orang.
Terlepas dari perdebatan benar atau tidaknya, ada banyak perusahaan yang menggunakan tes kepribadian MBTI dalam melakukan perekrutan pegawai.
Tes ini dilakukan sebagai alat yang berguna untuk mendorong keragaman potensi dan inklusif di tempat kerja untuk membantu perusahaan dalam menemukan kandidat yang cocok untuk posisi tertentu berdasarkan tipe kepribadian.
Adapun manfaat lain yaitu tes MBTI berguna untuk seseorang dalam melakukan evaluasi diri dan berguna sebagai acuan seseorang untuk lebih bisa mengenali dirinya sendiri.
Unpopular Opinion Tentang Tes Kepribadian MBTI
Unpopular Opinion tentang MBTI banyak bermunculan seiring simpang siur yang terjadi, berikut beberapa unpopular opinion tentang tes kepribadian MBTI:
1. Pseudoscience
Para ahli psikolog sepakat beranggapan bahwa tes MBTI merupakan pseudoscience yaitu ilmu pengetahuan, teknik, praktik, atau keyakinan yang diakui secara ilmiah tetapi tidak menggunakan metode ilmiah.
Ilmu tersebut berarti bersifat rancu tentang perkiraan tepatnya dan belum diketahui kebenarannya pula secara pasti.
Artikel Terkait
5 Manfaat Kurma untuk Buka Puasa, Menambah Sumber Energi dan Meningkatkan Kesehatan!
Apakah Gerd dan Gejala Psikosomatis Saling Berkaitan? Simak Penjelasan Berikut
Terlalu Sering Main Gadget Menyebabkan Si Kecil Menjadi Speech Delay? Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Istilah Wellness Shots Booster Imun yang Baik Untuk Kesehatan, Simak Manfaat dan Resep Pembuatannya
Tips Puasa Untuk Lansia: Ketahui Juga Risiko Yang Bisa Saja Terjadi!