Resign Setelah Lebaran, Benarkah Beban Pekerjaan Bisa Bikin Kesehatan Mental Terganggu?

SURATDOKTER.com - Banyak sekali berseliweran kalimat resign setelah lebaran di kalangan karyawan atau pegawai.

Salah satu alasannya adalah karena menunggu Tunjangan Hari Raya (THR), sebetulnya tidak ada larangan bagi para karyawan yang menginginkan resign.

Alasan Banyak Karyawan Risegn Setelah Lebaran

Berikut ini adalah alasan banyak karyawan resign setelah lebaran, yakni:

THR Cair

Salah satu alasan utama bagi para karyawan yang mengajukan resign setelah lebaran adalah Tunjangan Hari Raya (THR) sudah cair.

Banyak para karyawan mengaku tidak ingin menyia-yiakan moment ini, setidaknya uang satu kali bulan gaji atau bisa jadi lebih ini dinilai dapat menjadi tambahan untuk memenuhi kebutuhannya.

Lingkungan Kerja yang Tidak Menyenangkan

Lingkungan kerja yang toxic, tidak kondusif tentunya dapat menganggu kesehatan mental, selain itu juga akan membuat karyawan menjadi tidak nyaman.

Lingkungan kantor yang buruk terkadang akan menimbulkan banyak drama-drama, hal ini akan membuat lelah secara mental maupun fisik.

Beban Pekerjaan yang Berlebih

Beban pekerjaan yang terlalu banyak, serta tidak diiringgi dengan kenaikan gaji akan membuat seorang karyawan akan mempertimbangkan kembali keputusannya untuk berkarir di suatu perusahaan.

Beban pekerjaan yang berlebih akan membuat karyawan kelelahan secara fisik maupun mental, mereka akan cenderung sensitif, stres bahkan depresi.

Tidak Ada Jenjang Karir

Apabila seorang karyawan dalam kurun waktu tertentu telah bekerja terlalu lama, dan tidak melihat progres yang baik mengenai jenjang karir yang telas, tentu akan membuatnya berfikir untuk resign.

Resign dan pindah ke kantor baru bisa menjadi altefnatif bagi seorang karyawan, yang merasa tidak dihargai oleh perusahaannya.

Banyak Lowongan Pekerjaan Baru

Banyaknya pilihan pekerjaan dan tawaran pekerjaan di perusahaan baru, akan membuat karyawan lebih memilih resign.

Terlebih apabila kantor yang baru lebih menjamin kesejahteraan karyawannya, baik dari segi jaminan kesehatan, asuransi, kecelakaan kerja, bonus tahunan, dan benefit lainnya.

Tentunya, hal ini akan membuat karyawan lebih memilijhuntuk resign dan pindah ke kantor baru.