Dampak Negatif Sleepcall terhadap Kesehatan Remaja: Solusi dan Pencegahan yang Efektif

SURAT DOKTER.COM - Sleepcall atau menelepon seseorang hingga larut malam sudah menjadi fenomena yang cukup populer di kalangan remaja. Sayangnya, kebiasaan ini sering kali tidak disadari membawa dampak buruk terhadap kesehatan.

Gejala-gejala sleepcall seperti sering mengantuk di siang hari dan bermasalah dalam mengatur waktu tidur perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan komplikasi lebih lanjut.

Sleepcall tentu saja berhubungan erat dengan kualitas dan kuantitas tidur, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan mental, kesejahteraan, dan keselamatan remaja. Dukungan sosial dan lingkungan yang mendukung kesehatan mental remaja mutlak dibutuhkan untuk menjaga para remaja dari dampak buruk kebiasaan sleepcall.

Berikut ini adalah bahasan rinci mengenai dampak buruk sleepcall dan cara efektif mencegahnya:

Dampak Buruk Sleepcall

1. Gejala Sleepcall pada Remaja

Berbicara via telepon atau media sosial hingga lewat tengah malam disebut sleepcall. Gejala sleepcall antara lain malas beraktivitas, sering mengantuk di siang hari, hingga susah bangun pagi. Selain itu, daya konsentrasi remaja pencinta sleepcall juga terganggu.

 Baca Juga: Ketika Guru Berpacaran Dengan Siswa: Ini Bahaya Child Grooming dan Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua

2. Risiko Kesehatan yang Terkait dengan Sleepcall

Sleepcall berefek pada terganggunya kualitas dan kuantitas tidur. Dampaknya, remaja mengalami kantuk kronis di siang hari. Kondisi ini menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, mudah terserang penyakit, dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya.

3. Strategi Mengelola Sleepcall dan Menjaga Kesehatan Mental Remaja

Secara medis, rekomendasi waktu tidur remaja adalah lebih dari 8 jam pada malam hari. Namun karena memiliki kecanduan mengobrol atau tiduran di tempat tidur sambil memegang gawai, remaja seringkali susah tidur. Selain merugikan kesehatan fisik, kondisi ini juga memengaruhi kesehatan mental.

Beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan remaja diantaranya mengajak anak mengobrol santai sebelum tidur untuk me-rileks-kan pikiran, olahraga teratur, hingga membatasi akses dan durasi penggunaan gawai terutama pada malam hari.

4. Pentingnya Pola Tidur Teratur dan Kualitas Tidur yang Baik

Kualitas dan kuantitas tidur berkaitan dengan tingkat kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Dengan kata lain, pola tidur teratur dan kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga imunitas dan kesehatan organ dalam tubuh, serta meningkatkan konsentrasi serta kecerdasan emosional.

Oleh sebab itu, ketika remaja terlampau sering melakukan aktivitas sleepcall yang mengganggu pola tidur, kesehatannya perlahan-lahan akan terganggu. Bahaya utamanya, proses tumbuh kembang remaja menjadi tidak optimal.

5. Dukungan Sosial dan Lingkungan yang Mendukung Kesehatan Mental Remaja

Peran sosial dan lingkungan sangat besar dalam membentuk kesehatan mental remaja. Orang tua dan guru dituntut untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai dampak negatif sleepcall pada remaja.

Dengan sosialisasi aktif mengenai pola tidur dan waktu istirahat yang baik bagi remaja, orang tua dan guru dapat membangun kesadaran akan bahayanya sleepcall. Sehingga, remaja lebih termotivasi untuk menjaga pola tidur dan juga kesehatan mentalnya.

Pada lingkungan sekitarnya, remaja harus terus didorong untuk beraktivitas positif yang mendukung kesehatan mental. Lewat beragam kegiatan yang menguatkan harga diri dan aktualisasi diri, remaja bisa memahami pentingnya keseimbangan kesehatan dan kesejahteraan untuk tumbuh optimal.