• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Kepribadian Ganda, Samakah dengan Skizofrenia?

Photo Author
- Jumat, 2 Februari 2024 | 20:05 WIB
ilustrasi seseorang yang memiliki kepribadian ganda (Pexels/cottonbro studio)
ilustrasi seseorang yang memiliki kepribadian ganda (Pexels/cottonbro studio)
  • Mengalami amnesia, yaitu ada waktu dimana si penderita tidak bisa mengingat beberapa informasi penting tentang dirinya, yang mana hal ini berbeda dengan lupa biasanya.
  • Tindakan yang tidak disadari, namun dikeluhkan orang lain terhadap si kepribadian ganda.
  • Perilaku menyakiti diri sendiri dan ketika beralih kepribadian asli, penderita kepribadian ganda tidak tahu mengenai asal luka di tubuhnya.
  • Sering mendengar banyak suara di kepalanya, inilah sebabnya gangguan kepribadian ganda sering disamakan dengan skizofrenia.
  • Memiliki lebih dari satu identitas dalam satu tubuh yang sangat berbeda baik dari sifat, nama, pola pikir, jenis kelamin, cara bicara, usia, bahkan ras.
  • Sering mengalami panik, cemas, insomnia, sedih dan marah.
  • Merasa kehilangan kendali diri, bahkan seperti terpisah dari tubuhnya sendiri.
  • Sakit kepala atau mengalami rasa sakit fisik lain ketika kepribadian lainnya mengambil alih tubuh dari si pemilik asli.

Dampak Penderita Kepribadian Ganda

Ketidakmampuan dalam mengendalikan diri dapat menyebabkan banyak dampak negatif, berikut uraianya : 

  • Cenderung menyakiti diri sendiri atau bahkan berniat bunuh diri
  • Depresi atau anxiety
  • Sakit kepala berat
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD)
  • Gangguan makan
  • Gangguan tidur
  • Kecanduan alkohol
  • Disfungsi seksual

Setelah penjelasan di atas, semoga kamu dapat memahami bahwa skizofrenia dan kepribadian ganda adalah dua hal yang berbeda.

Dan untuk mengatasi kepribadian ganda atau Dissociative identity disorder (DID) hal utama yang harus dilakukan adalah psikoterapi jangka panjang dengan tujuan mendekonstruksi kepribadian yang berbeda dan mengintegrasikannya menjadi satu.

Perawatan lain selain itu adalah terapi kognitif dan kreatif.

Meskipun tidak ada obat yang secara khusus mengobati gangguan ini, antidepresan, obat anti-kecemasan, atau obat penenang dapat diresepkan untuk membantu mengendalikan gejala psikologis yang terkait dengan ini.

***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X