SURATDOKTER.com - Belakangan ini media sosial diramaikan dengan pemberitaan perselingkuhan para selebriti.
Ada yang akhirnya bercerai, ada pula yang tetap tinggal bersama pasangannya masing-masing.
Perselingkuhan adalah topik sensitif dalam hubungan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan dan sering kali berujung pada berakhirnya hubungan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa lingkungan yang memberikan kesan bahwa selingkuh adalah hal yang normal dapat membuat orang percaya bahwa itu bukanlah hal yang buruk.
“Lingkungan teman sebaya yang memberikan kesan bahwa perselingkuhan adalah hal yang wajar dapat membuat seseorang tertarik dan mempertimbangkan perselingkuhan,” kata Birnbaum, penulis utama studi tersebut.
Birnbaum mengatakan, "Tetapi tentu saja, lingkungan di mana perselingkuhan merajalela tidak serta merta menghasilkan orang yang selingkuh.”
Baca Juga: Dampak Perselingkuhan pada Mental dan Tips Cara Mengatasinya
Kemudian, seorang profesor psikologi di California State University, San Bernardino, menurutnya ada banyak sekali alasan mengapa orang selingkuh, dan biasanya terbagi dalam tiga kategori, yaitu individu, hubungan, dan situasional.
"Ungkapan 'sekali penipu, tetap penipu' mengacu pada alasan 'individu’ tersebut untuk berbuat curang, yang akhirnya cenderung membuat orang tersebut berbuat curang," tulisnya dalam artikel di Psychology Today
Aspek-aspek seperti ciri-ciri kepribadian, orientasi agama dan politik, serta gender juga dapat berperan pada alasan mengapa perselingkuhan terjadi.
Orang yang selingkuh karena ``alasan hubungan'' selingkuh karena mereka tidak puas dengan hubungan mereka saat ini.
Apa Alasan yang Menjadi Faktor Terjadinya Perselingkuhan?
Menurut Psychology Today, penelitian yang dilakukan oleh psikolog dari Loras University, yaitu Julia Omarzu dan tim penelitinya menemukan bahwa ada lima alasan mengapa orang berbuat curang.
-
Kurangnya kepuasan seksual dalam pernikahan, keinginan untuk melanjutkan hubungan seksual
Hasrat seksual seringkali berumur pendek, gairah perlahan memudar dan masalah emosional muncul kembali, gairah dapat memudar dengan sangat cepat.
Perasaan juga bisa memudar jika dua pasangan yang berselingkuh tidak memiliki banyak kesamaan selain seks.
Artikel Terkait
Perselingkuhan di Tempat Kerja: Profesi Nakes di Peringkat Tiga Teratas
Mengapa Pelaku Perselingkuhan Cenderung Melakukan KDRT?
Inilah Sisi Positif dari Perselingkuhan, Pelajaran Berharga bagi Para Korban
Dampak Perselingkuhan pada Mental dan Tips Cara Mengatasinya
Pengaruh Aplikasi Kencan dalam Perselingkuhan di Era Digital