Terkadang, kemarahan orang dewasa dapat digunakan sebagai alat manipulasi terutama ketika mereka merasa malu atau takut.
Selain itu, dalam beberapa kasus, amarah tidak selalu dipicu oleh emosi semata. Orang mungkin mengalami kesulitan mengelola emosi saat sedang kewalahan, sehingga sulit untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang konstruktif.
Kemarahan pada orang dewasa juga dapat terkait dengan kondisi kesehatan mental. Sebagai contoh, statistik menunjukkan bahwa 20-67% orang dengan sindrom Tourette mungkin mengalami serangan kemarahan.
Serangan ini tidak dilakukan untuk memanipulasi orang lain, melainkan sebagai pelepasan kemarahan yang telah lama terpendam. Selain itu, serangan kemarahan ini mungkin terfokus pada orang lain atau bahkan pada diri sendiri.
Cara Mengatasi Tantrum Orang Dewasa
Berikut adalah beberapa tips manajemen emosi yang dapat membantu mengatasi tantrum:
Identifikasi Pemicu
Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab kemarahan. Dengan mengetahui pemicunya, Anda dapat lebih mudah menemukan solusi untuk meredakannya dan mengembangkan strategi untuk mencegahnya.
Terapkan Teknik Relaksasi
Penerapan teknik relaksasi, seperti mengatur pernapasan dan membayangkan hal-hal positif, dapat membantu mengatasi tantrum.
Tarik napas dalam-dalam beberapa kali dan ucapkan kata-kata menenangkan pada diri sendiri. Gabungkan dengan membayangkan situasi menyenangkan untuk meningkatkan efek relaksasi.
Baca Juga: Perbedaan Marah yang Baik dan Toxic yang Paling Umum
Tenangkan Pikiran
Ketika marah, cenderung untuk berpikir berlebihan dan tidak rasional. Sebelum melepaskan kemarahan, beristirahatlah sejenak untuk menenangkan pikiran. Pertimbangkan juga konsekuensi dari tindakan atau perkataan yang akan diucapkan.
Alihkan Energi Positif
Jika marah menguasai, coba alihkan energi dengan melakukan aktivitas positif seperti berolahraga. Melibatkan diri dalam kegiatan positif akan lebih bermanfaat daripada melepaskan kemarahan dengan cara negatif.
Hindari Menyimpan Dendam
Memaafkan atau menerima dengan lapang dada hal yang memicu kemarahan dapat membantu meredakannya. Menyimpan dendam dapat berdampak buruk pada diri sendiri, jadi memaafkan dapat membantu mencegah tantrum di masa depan.
Sisipkan Humor
Pada situasi yang memicu kemarahan, cobalah menyisipkan humor konyol untuk membuat diri tertawa dan melupakan kejadian tersebut. Hindari menggunakan candaan kasar atau sindiran yang bisa menyakiti orang lain.
Luangkan Waktu Pribadi
Meluangkan waktu untuk menyendiri atau menjauh dari situasi yang memicu kemarahan dapat membantu mengatasi tantrum. Selama waktu pribadi, lakukan kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan suasana hati.
Curhat dengan Sahabat
Berbicara dengan sahabat yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman dapat membantu mengurangi beban emosional. Menceritakan pengalaman dan perasaan kepada sahabat dapat membantu meredakan tantrum.
Artikel Terkait
Perbedaan Marah yang Baik dan Toxic yang Paling Umum
Memahami ADHD pada Orang Dewasa, Berikut Gejalanya
Strategi Jitu Orang Tua Menghadapi Anak Tantrum: Pahami Dulu Penyebabnya