• Senin, 22 Desember 2025

Bukan Hanya Anak, Orang Dewasa juga Bisa Tantrum. Ini Cara Mengatasinya

Photo Author
- Sabtu, 16 Desember 2023 | 22:00 WIB
Seorang laki-laki dewasa tampak meluapkan amarah. (Pexels.com/RDNE Stock Project)
Seorang laki-laki dewasa tampak meluapkan amarah. (Pexels.com/RDNE Stock Project)

Terkadang, kemarahan orang dewasa dapat digunakan sebagai alat manipulasi terutama ketika mereka merasa malu atau takut. 

Selain itu, dalam beberapa kasus, amarah tidak selalu dipicu oleh emosi semata. Orang mungkin mengalami kesulitan mengelola emosi saat sedang kewalahan, sehingga sulit untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang konstruktif. 

Kemarahan pada orang dewasa juga dapat terkait dengan kondisi kesehatan mental. Sebagai contoh, statistik menunjukkan bahwa 20-67% orang dengan sindrom Tourette mungkin mengalami serangan kemarahan. 

Serangan ini tidak dilakukan untuk memanipulasi orang lain, melainkan sebagai pelepasan kemarahan yang telah lama terpendam. Selain itu, serangan kemarahan ini mungkin terfokus pada orang lain atau bahkan pada diri sendiri.

Cara Mengatasi Tantrum Orang Dewasa

Berikut adalah beberapa tips manajemen emosi yang dapat membantu mengatasi tantrum:

Identifikasi Pemicu

Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab kemarahan. Dengan mengetahui pemicunya, Anda dapat lebih mudah menemukan solusi untuk meredakannya dan mengembangkan strategi untuk mencegahnya.

Terapkan Teknik Relaksasi

Penerapan teknik relaksasi, seperti mengatur pernapasan dan membayangkan hal-hal positif, dapat membantu mengatasi tantrum. 

Tarik napas dalam-dalam beberapa kali dan ucapkan kata-kata menenangkan pada diri sendiri. Gabungkan dengan membayangkan situasi menyenangkan untuk meningkatkan efek relaksasi.

Baca Juga: Perbedaan Marah yang Baik dan Toxic yang Paling Umum

Tenangkan Pikiran

Ketika marah, cenderung untuk berpikir berlebihan dan tidak rasional. Sebelum melepaskan kemarahan, beristirahatlah sejenak untuk menenangkan pikiran. Pertimbangkan juga konsekuensi dari tindakan atau perkataan yang akan diucapkan.

Alihkan Energi Positif

Jika marah menguasai, coba alihkan energi dengan melakukan aktivitas positif seperti berolahraga. Melibatkan diri dalam kegiatan positif akan lebih bermanfaat daripada melepaskan kemarahan dengan cara negatif.

Hindari Menyimpan Dendam

Memaafkan atau menerima dengan lapang dada hal yang memicu kemarahan dapat membantu meredakannya. Menyimpan dendam dapat berdampak buruk pada diri sendiri, jadi memaafkan dapat membantu mencegah tantrum di masa depan.

Sisipkan Humor

Pada situasi yang memicu kemarahan, cobalah menyisipkan humor konyol untuk membuat diri tertawa dan melupakan kejadian tersebut. Hindari menggunakan candaan kasar atau sindiran yang bisa menyakiti orang lain.

Luangkan Waktu Pribadi

Meluangkan waktu untuk menyendiri atau menjauh dari situasi yang memicu kemarahan dapat membantu mengatasi tantrum. Selama waktu pribadi, lakukan kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan suasana hati.

Curhat dengan Sahabat

Berbicara dengan sahabat yang dapat memberikan dukungan dan pemahaman dapat membantu mengurangi beban emosional. Menceritakan pengalaman dan perasaan kepada sahabat dapat membantu meredakan tantrum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Psych Central, Mayo Clinic, Health Line

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X