- Perbedaan fisik, seperti; berat badan, tinggi badan, atau ciri-ciri fisik lainnya dapat menjadi target bullying.
- Anak-anak dengan kebutuhan khusus lebih rentan terhadap bullying.
- Anak yang sulit membangun interaksi sosial atau tidak memiliki teman.
- Perbedaan budaya atau etnis.
- Faktor lingkungan sekolah, misalnya; pihak sekolah yang tidak menanggapi serius tindakan bullying.
- Kurangnya pengawasan di lingkungan sekolah dimana bullying sering terjadi.
- Bullying kadang muncul sebagai cara untuk mendapatkan kekuasaan atau status sosial di antara teman sebaya.
- Diskriminasi identitas, contohnya; agama atau identitas gender.
- Pola asuh keluarga yang tidak mendukung anak dalam menghadapi kekerasan.
- Kesuksesan yang dimiliki anak.
- Anak yang kreatif dan pintar.
- Anak-anak yang populer di lingkungan sekolah.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti; asma, alergi makanan dll.
Cara Membantu Anak yang Menjadi Korban Bullying
Membantu anak yang menjadi korban bullying juga memerlukan kerjasama dari orang tua, guru, dan pihak sekolah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu anak yang mengalami bullying:
- Berikan waktu dan tempat yang aman bagi anak untuk bicara. Dengarkan dengan penuh empati tanpa menghakimi.
Sampaikan juga, bahwa menjadi korban bullying bukanlah sebuah kesalahan dan hal yang memalukan.
- Dorong anak untuk berbicara lebih lanjut tentang pengalaman mereka.
Jangan menyalahkan atau merendahkan apa yang anak alami.
Pujilah anak karena telah berani mengatakannya dengan jujur.
- Ajari anak untuk tidak membalas pelaku dan berikan saran untuk segera meninggalkan tempat saat terjadi bullying.
Lalu melaporkan gangguan tersebut kepada guru yang dipercaya.
- Beritahu anak agar tidak bepergian sendiri ketika berada di lingkungan sekolah.
- Laporkan dan diskusikan insiden bullying kepada pihak sekolah.
- Jika perlu, pertimbangkan berkonsultasi ke psikolog untuk membantu anak mengatasi dampak psikologis dari bullying.
- Pantau perkembangan anak dan pastikan bahwa upaya yang diambil memberikan dampak positif.
- Komunikasi dengan pelaku bullying juga diperlukan untuk menegaskan bahwa perilaku mereka tidak bisa dibenarkan.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Pendidikan Seks pada Anak Sesuai Usia untuk Cegah Kekerasan Seksual
- Ajarkan anak bersosialisasi untuk meminimalisir risiko menjadi target bullying kembali.
Dengan memahami ciri-ciri anak yang menjadi korban bullying, orang tua bisa membantu anak mencari jalan keluar yang tepat.
Artikel Terkait
Kenali Manfaat Bersyukur, Metode Efektif untuk Meredakan Berbagai Emosi Negatif dalam Diri
Lakukan Cara ini untuk Menghadapi Eksibisionis, si Pamer Alat Kelamin
Ketahui 5 Jenis Pelecehan Seksual yang Perlu Diwaspadai
Apa itu Eksibisionis? Kenali Ciri, Penyebab dan Pengobatannya
Mengenal Insecure, Penyebab, Ciri-ciri, dan Tips Mengatasinya dengan Tepat