SURATDOKTER.com - Normalnya, orang akan merasa malu untuk menunjukkan alat vitalnya kepada orang lain selain pasangan halalnya.

Berbeda dengan penderita eksibisionis mereka tidak bisa menahan diri untuk memperlihatkan alat vital kepada orang lain.

Tujuannya untuk mendapatkan kepuasan seksual ketika mendapatkan reaksi tertentu dari korbannya.

Apa saja ciri, tingkatan dan penyebab eksibisionis?

Apa dampak pada korban dan bagaimana pengobatan pada penderita eksibisionis?

Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Lakukan Cara ini untuk Menghadapi Eksibisionis, si Pamer Alat Kelamin

Apa itu Eksibisionis?

Eksibisionis adalah gangguan mental dimana penderita suka memperlihatkan alat vitalnya kepada orang yang tidak dikenal tanpa persetujuan orang tersebut.

Perilaku ini akan membuat penderita merasa puas ketika mendapatkan reaksi tertentu dari korban seperti takut atau jijik.

Korban dari eksibisionis ini kerap kali terjadi pada perempuan dan anak-anak.

Kondisi ini merupakan salah satu bentuk penyimpangan seksual yang disebut parafilia yaitu seseorang memiliki fantasi atau hasrat seksual terhadap benda, aktivitas atau perilaku tertentu yang tidak wajar.

Rata-rata gangguan eksibisionis ini dialami oleh pria dan sangat jarang dialami oleh wanita.

Penderita gangguan eksibisionis dapat menunjukkan berbagai perilaku seperti berikut

• Anasyrma : membuka celana atau rok dengan keadaan tidak memakai pakaian dalam
• Candaulism: menunjukkan bagian tubuh pasangan kepada orang lain
• Martymachlia: memperlihatkan aktivitas seksual dengan sengaja seperti memainkan alat vitalnya di hadapan orang lain
• Telephone scatologia: melakukan video phone sex tanpa persetujuan orang tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan seksual.

Ciri-Ciri Eksibisionis

Gangguan eksibisionis memiliki ciri-ciri sebagai berikut: