SURATDOKTER.COM - Depresi usai pensiun bisa menjadi nyata bagi orang-orang yang terbiasa dengan hiruk pikuk kehidupan profesional.
Ketika orang pensiun, mereka dihadapkan pada kenyataan dengan tidak lagi melakukan kebiasaan seperti saat mereka masih bekerja.
Biasanya para pensiunan akan memilih untuk melakukan hal-hal sederhan seperti berkebun, berolahraga, atau jalan-jalan, bisa apa saja.
Hidup seharusnya sederhana dan Anda diharapkan untuk menjalaninya dengan santai setelah pensiun.
Namun wajar juga jika sebagian orang merasa tertekan setelah pensiun.
Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2020 yang diterbitkan oleh National Library of Medicine, sekitar satu dari tiga orang yang pensiun menderita depresi.
Tapi jangan khawatir, Anda dapat mengucapkan selamat tinggal pada kesedihan masa pensiun dengan mempelajari cara mengatasi depresi.
Baca Juga: Anda Sering Membenci Diri Sendiri? Begini Cara Untuk Berhenti Berpikiran Negatif Terhadap Terhadap Hidup Anda
Apa itu depresi pensiun?
Depresi pensiun, juga dikenal sebagai depresi usai pensiun atau depresi transisi pensiun, mengacu pada suatu kondisi di mana orang mengalami perasaan sedih, cemas, atau depresi setelah pensiun dari karier atau pekerjaan jangka panjang.
Depresi ini adalah respons psikologis dan emosional terhadap perubahan signifikan dalam hidup yang diwakili oleh masa pensiun.
Pensiun merupakan peristiwa besar dalam hidup yang dapat membawa berbagai tantangan dan penyesuaian.
Baca Juga: Lagi Stres Berat? Begini Tips Terbaik Untuk Mengurangi Kortisol Secara Alami
Ciri-ciri depresi pensiun yaitu :
1. Hilangnya identitas
Bagi banyak orang, karier atau pekerjaan menjadi bagian integral dari identitas mereka. Setelah pensiun, mereka mungkin kesulitan menentukan tujuan dan arah.
2. Isolasi sosial
Pensiun dapat menyebabkan berkurangnya interaksi sosial, terutama jika pekerjaan Anda adalah sumber utama hubungan sosial Anda.
3. Masalah keuangan
Kekhawatiran tentang stabilitas keuangan atau pengelolaan uang selama masa pensiun dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Baca Juga: Manfaat Minyak Alpukat Untuk Kecantikan: Obat Alami Untuk Kulit dan Rambut Kering
4. Perubahan rutinitas
Jadwal kerja yang terstruktur sering kali hilang setelah pensiun, membuat sebagian orang merasa tersesat atau tidak memiliki tujuan sehari-hari.
5. Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang timbul seiring bertambahnya usia dapat menambah beban emosional saat pensiun, kata pakar tersebut.
6. Perasaan tidak berguna
Beberapa orang mungkin merasa tidak berguna atau percaya bahwa mereka tidak lagi berkontribusi kepada masyarakat.
Baca Juga: Tragedi Bunuh Diri Seorang Dokter Muda di Jepang, Tuntutan Kerja jadi Sorotan
Tips menghadapi depresi pensiun
Menangani depresi masa pensiun memerlukan kombinasi kesadaran diri, strategi penanggulangan yang positif, dan mencari dukungan dari orang lain.
Berikut tips cara mengatasi depresi pensiun :
1. Akui perasaan Anda
Sadari dan terima bahwa perasaan sedih atau cemas menjelang masa pensiun adalah hal yang wajar. Hindari menekan emosi Anda; sebaliknya, izinkan diri Anda untuk merasakan dan mengekspresikannya.
2. Tetap terhubung secara sosial
Terlibat dalam kegiatan sosial untuk memerangi isolasi. Pertahankan hubungan dengan teman, keluarga, dan mantan kolega meskipun Anda tidak lagi melihatnya di tempat kerja. Bergabunglah dengan klub, menjadi sukarelawan, atau berpartisipasi dalam acara komunitas untuk membangun jaringan sosial baru.
Baca Juga: Tunjangan Penghulu di Indonesia, Berapa Besarannya dan Kenapa Jumlah Penghulu Menurun?
3. Ciptakan rutinitas
Tetapkan jadwal atau rutinitas harian yang memberikan struktur dan tujuan. Ini dapat mencakup aktivitas seperti berolahraga, menekuni hobi, dan membaca.
4. Jelajahi minat baru
Pensiun adalah kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan minat yang tidak sempat Anda lakukan selama karier. Temukan hobi baru atau kunjungi kembali hobi lama untuk menghadirkan kegembiraan dan kepuasan dalam hidup Anda.
5. Tetapkan tujuan
Tetapkan tujuan yang jelas dan dapat dicapai untuk masa pensiun Anda. Baik itu terkait dengan pengembangan pribadi, perjalanan, atau keterlibatan dalam komunitas, memiliki tujuan dapat memberi Anda tujuan.
Artikel Terkait
Jarang Disadari! Inilah Ciri-ciri Diabetes di Usia Muda yang Sering Dianggap Hal Biasa
Manfaat Minyak Alpukat Untuk Kecantikan: Obat Alami Untuk Kulit dan Rambut Kering
Lagi Stres Berat? Begini Tips Terbaik Untuk Mengurangi Kortisol Secara Alami
Anda Sering Membenci Diri Sendiri? Begini Cara Untuk Berhenti Berpikiran Negatif Terhadap Terhadap Hidup Anda
8 Tanda Kamu Berada Dalam Hubungan Kodependensi : Begini Tips Untuk Menjauhinya Demi Kesehatan Mental