Dampak Terhadap Kehidupan Sehari-hari
Meskipun terlihat sepele, hypersomnia bisa berdampak serius jika tidak ditangani. Bayangkan seseorang yang tertidur saat menyetir, saat bekerja di tempat tinggi, atau saat menjaga anak kecil.
Selain itu, kondisi ini juga membuat seseorang lebih mudah tersinggung, merasa rendah diri, dan kehilangan semangat dalam menjalani rutinitas.
Tak jarang, hypersomnia membuat seseorang merasa "terperangkap dalam tubuh yang lelah", seakan tidur tak pernah cukup dan energi selalu habis, bahkan sebelum hari dimulai.
Baca Juga: Sulit Tidur? Ini 6 Buah yang Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak dan Bikin Tubuh Rileks
Cara Mengatasinya
Penanganan hypersomnia bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan meliputi:
- Menjalani pemeriksaan tidur seperti polisomnografi untuk mengetahui pola tidur secara menyeluruh.
- Mengatur ulang jam tidur agar tubuh kembali memiliki ritme yang konsisten.
- Menghindari konsumsi alkohol dan kafein berlebihan yang bisa mengganggu kualitas tidur.
- Konsultasi dengan dokter untuk meninjau ulang penggunaan obat atau kemungkinan masalah kesehatan tersembunyi.
- Terapi psikologis, jika hypersomnia berkaitan dengan stres, trauma, atau depresi.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat yang bersifat stimulan untuk membantu meningkatkan kewaspadaan di siang hari, namun ini bukan solusi jangka panjang jika penyebab utamanya belum diatasi.
Baca Juga: Minum Kopi bisa Menghilangkan Ngantuk, Fakta atau Mitos ?
Hypersomnia bukan sekadar rasa ngantuk biasa. Ketika tubuh terus-menerus merasa kelelahan meski sudah tidur cukup, itu bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih dalam.
Mengenali gejalanya sejak awal, lalu mencari bantuan yang tepat, merupakan langkah penting untuk mengembalikan kualitas hidup yang lebih baik dan bertenaga.***