penyakit

Dissociative Identity Disorder: Kasus Pertama di Indonesia; Wanita Surabaya yang Memiliki 9 Kepribadian

Rabu, 20 November 2024 | 09:42 WIB
Kisah Anastasia Wella asal Surabaya yang memiliki 9 kepribadian

Meski demikian, ia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah kesulitan menjalin hubungan sosial karena banyaknya identitas yang ia miliki.

Dalam perjalanan hidupnya, ia merasa beruntung memiliki kekasih bernama Yoandi, yang dapat menerima dan memahami kondisinya dengan baik.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif: Lebih dari Sekadar Perfeksionis

Seputar Kepribadian Ganda dan Cara Mengatasinya

Gangguan identitas disosiatif adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian terpisah yang disebut alter.

Setiap alter memiliki pola pikir, perilaku, dan ingatan yang berbeda. Pergantian kendali antara alter sering menyebabkan amnesia atau hilangnya ingatan atas kejadian tertentu.

DID umumnya muncul sebagai mekanisme perlindungan dari trauma berat pada masa kecil, seperti kekerasan atau pelecehan.

Ada dua bentuk DID yang dikenal. Bentuk pertama adalah "kepemilikan," di mana identitas baru tampak seperti entitas luar yang mengambil alih tubuh seseorang. Bentuk kedua adalah "ketidakberadaan," di mana pergantian identitas tidak kentara, namun seseorang merasa seperti sedang menonton dirinya sendiri dari luar tubuh.

Pengobatan DID membutuhkan pendekatan holistik yang mencakup psikoterapi dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan untuk menangani gejala tambahan seperti kecemasan atau depresi.

Psikoterapi membantu pasien mengenali dan mengelola trauma masa lalu, mengurangi pergantian kepribadian secara mendadak, serta mengintegrasikan semua identitas menjadi satu kesatuan.

Hipnoterapi juga dapat digunakan sebagai pendukung terapi utama. Teknik ini membantu pasien mengakses ingatan yang terpendam, sehingga dapat memahami akar masalahnya.

Namun, terapi ini membutuhkan keahlian khusus dan harus dilakukan oleh profesional yang berpengalaman.

Penting untuk dipahami bahwa penderita DID memerlukan lingkungan yang mendukung dan jauh dari stigma.

Baca Juga: Alpha Male atau Sigma Male? Karakter dan Kepribadian Manakah yang Cocok untuk Memimpin Suatu Tim dalam Perusahaan?

Sebagian besar penderita berhasil menjalani hidup normal ketika menerima perawatan yang tepat.

Dalam kasus Anastasia, dukungan dari keluarga dan kekasihnya menjadi salah satu faktor penting yang membantunya menghadapi tantangan sehari-hari.

Halaman:

Tags

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB