2. Tahap Kedua (Sedentary Stage)
Pada fase ini, penderita tidak lagi bisa berjalan tanpa bantuan. Gejala yang tampak meliputi:
- tremor yang makin kuat,
- gerakan tak terkendali,
- bicara mulai melambat,
- perubahan emosi, terutama ketidakstabilan mood.
Koordinasi tubuh semakin menurun sehingga aktivitas sehari-hari terasa sulit.
3. Tahap Lanjut (Terminal Stage)
Penderita tidak lagi mampu bergerak sendiri. Gejala mencakup:
- kesulitan menelan,
- kehilangan kemampuan bicara,
- respons tubuh melemah drastis,
- gangguan kejang atau kaku otot.
Pada tahap terakhir, komplikasi seperti infeksi dan malnutrisi sering menyebabkan kondisi memburuk.
Mengapa Kuru Sangat Langka?
Kuru tidak lagi menyebar karena praktik ritual yang memicu penularan telah dihentikan. Prion tidak menular melalui udara, sentuhan, atau kontak kasual, sehingga penyebarannya terbatas pada situasi sangat spesifik. Meski demikian, penelitian tentang Kuru memberikan wawasan penting untuk memahami penyakit prion lain yang lebih umum, seperti CJD.
Bisakah Kuru Diobati?
Hingga saat ini, belum ada obat atau terapi yang dapat menghentikan kerusakan saraf akibat prion. Perawatan yang diberikan biasanya bersifat suportif, seperti membantu penderita makan, mengurangi kejang, atau menjaga kenyamanan tubuh. Penelitian mengenai mekanisme prion terus berkembang, karena memahami penyakit ini dapat membantu ilmu kedokteran menghadapi gangguan neurodegeneratif lainnya.
Baca Juga: Aquagenic Urticaria: Reaksi Alergi yang Terjadi Saat Kulit Bersentuhan dengan Air
Kuru adalah salah satu contoh unik bagaimana budaya dan biologi dapat berinteraksi dalam menyebabkan penyakit. Meskipun hampir tidak ditemukan lagi, pemahaman tentang penyakit ini memberikan pelajaran penting dalam epidemiologi, genetika, dan ilmu saraf.
Dengan mempelajari Kuru, para ilmuwan dapat memahami lebih dalam bagaimana prion bekerja dan bagaimana penyakit lain yang menyerang otak dapat berkembang.***
Artikel Terkait
Benarkah Air Lemon Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Fakta Medis yang Jarang Dibahas
7 Tanda Awal Penyakit Serius yang Sering Dianggap “Capek Biasa"
Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP): Ketika Jaringan Lunak Berubah Menjadi Tulang
Hypertrichosis: Kondisi Pertumbuhan Rambut Berlebihan yang Masih Menjadi Misteri Medis
Aquagenic Urticaria: Reaksi Alergi yang Terjadi Saat Kulit Bersentuhan dengan Air