• Senin, 22 Desember 2025

Kuru Disease: Gangguan Neurodegeneratif Langka yang Dikenal di Papua Nugini

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 16:20 WIB
Penyakit kuru
Penyakit kuru

2. Tahap Kedua (Sedentary Stage)

Pada fase ini, penderita tidak lagi bisa berjalan tanpa bantuan. Gejala yang tampak meliputi:

  • tremor yang makin kuat,
  • gerakan tak terkendali,
  • bicara mulai melambat,
  • perubahan emosi, terutama ketidakstabilan mood.

Koordinasi tubuh semakin menurun sehingga aktivitas sehari-hari terasa sulit.

3. Tahap Lanjut (Terminal Stage)

Penderita tidak lagi mampu bergerak sendiri. Gejala mencakup:

  • kesulitan menelan,
  • kehilangan kemampuan bicara,
  • respons tubuh melemah drastis,
  • gangguan kejang atau kaku otot.

Pada tahap terakhir, komplikasi seperti infeksi dan malnutrisi sering menyebabkan kondisi memburuk.

Mengapa Kuru Sangat Langka?

Kuru tidak lagi menyebar karena praktik ritual yang memicu penularan telah dihentikan. Prion tidak menular melalui udara, sentuhan, atau kontak kasual, sehingga penyebarannya terbatas pada situasi sangat spesifik. Meski demikian, penelitian tentang Kuru memberikan wawasan penting untuk memahami penyakit prion lain yang lebih umum, seperti CJD.

Bisakah Kuru Diobati?

Hingga saat ini, belum ada obat atau terapi yang dapat menghentikan kerusakan saraf akibat prion. Perawatan yang diberikan biasanya bersifat suportif, seperti membantu penderita makan, mengurangi kejang, atau menjaga kenyamanan tubuh. Penelitian mengenai mekanisme prion terus berkembang, karena memahami penyakit ini dapat membantu ilmu kedokteran menghadapi gangguan neurodegeneratif lainnya.

 Baca Juga: Aquagenic Urticaria: Reaksi Alergi yang Terjadi Saat Kulit Bersentuhan dengan Air

Kuru adalah salah satu contoh unik bagaimana budaya dan biologi dapat berinteraksi dalam menyebabkan penyakit. Meskipun hampir tidak ditemukan lagi, pemahaman tentang penyakit ini memberikan pelajaran penting dalam epidemiologi, genetika, dan ilmu saraf.

Dengan mempelajari Kuru, para ilmuwan dapat memahami lebih dalam bagaimana prion bekerja dan bagaimana penyakit lain yang menyerang otak dapat berkembang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: WHO, ninds.nih.gov, CDC

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X