SuratDokter- Conjugate gaze palsy adalah adanya masalah pada gerakan mata yang membuat kedua bola mata tidak mampu bergerak ke arah yang sama berbarengan.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh stroke, cedera otak, multiple sclerosis, atau infeksi saraf.
Meski sudah dinyatakan sembuh, pasien tetap perlu melakukan perawatan agar kondisi ini tidak kambuh kembali. Lantas, apa saja yang bisa dilakukan?
Baca Juga: Ciri-Ciri Conjugate Gaze Palsy yang Perlu Dikenali
1. Kendalikan Penyebab Utama
Kambuhnya conjugate gaze palsy sering dipicu oleh penyakit dasar yang tidak terkontrol.
- Stroke → lakukan pengecekan tekanan darah, gula, dan kolesterol secara berkala.
- Multiple sclerosis (MS) → ikuti pengobatan dokter dan hindari stres berlebihan.
- Cedera atau infeksi otak → pastikan cidera dilakukan hingga tuntas sesuai dengan anjuran medis.
2. Latihan Mata Rutin
Setelah pulih sepenuhnya, lakukanlah latihan mata. Hal ini penting demi menjaga koordinasi otot dan saraf penglihatan.
- Gerakkan mata ke kiri, kanan, atas, dan bawah perlahan.
- Ikuti objek bergerak seperti pensil atau jari.
- Beri jeda istirahat jika mata terasa lelah.
3. Terapkan Pola Hidup Sehat
Menjaga kesehatan saraf dan pembuluh darah otak bisa membantu mencegah kekambuhan.
- Konsumsi makanan yang mengandung omega-3, sayuran hijau, dan buah segar.
- Olahraga teratur, minimal 30 menit per hari.
- Cukup tidur 7–8 jam sehari.
Hindari merokok dan alkohol.
Baca Juga: Kenali Gejala Stroke Dengan Metode BE FAST
4. Waspadai Faktor Risiko
Jangan abaikan gejala seperti pandangan ganda atau kesulitan menggerakkan mata. Hindari aktivitas yang berisiko cedera kepala dan selalu gunakan helm saat berkendara.
5. Periksa Rutin ke Dokter
Kontrol teratur ke dokter saraf atau mata sangat dianjurkan. Pemeriksaan lanjutan seperti MRI atau CT scan bisa dilakukan bila dokter mencurigai adanya kelainan baru.
Meski conjugate gaze palsy bisa sembuh, risiko kambuh tetap ada bila penyebab dasarnya tidak ditangani.
Dengan mengendalikan penyakit utama, rutin latihan mata, menjaga gaya hidup sehat, dan kontrol medis, pasien bisa mempertahankan kualitas penglihatan serta mencegah gangguan kembali muncul.***
Artikel Terkait
Bahaya Silent Stroke: Bisa Terjadi Saat Kamu Lagi Tidur Nyenyak
Pendarahan Otak Bisa Sebabkan Stroke Hemoragik: Begini Gejala dan Penangannya
Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Gejala Stroke, Ini Penjelasan Dokter
Waspadai Stroke Hemoragik: Gejala dan Dampaknya pada Otak
Mengapa Mulut Bisa Mencong Usai Operasi Gigi? Apakah Itu Stroke?