• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Hipoksia: Mulai dari Gejala Hingga Penanganannya

Photo Author
- Selasa, 15 Juli 2025 | 10:55 WIB
Hipoksia: saat tubuh kekurangan oksigen
Hipoksia: saat tubuh kekurangan oksigen

SURATDOKTER.comHipoksia merupakan suatu keadaan medis di mana jaringan tubuh kekurangan pasokan oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Padahal, oksigen adalah bahan bakar utama bagi sel-sel dalam tubuh agar bisa bertahan dan berfungsi optimal. Ketika pasokan oksigen terganggu, dampaknya bisa sangat luas—mulai dari kelelahan ringan hingga kerusakan organ permanen, bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Baca Juga: Bahaya Menghirup Helium: Efek Samping, Dampak pada Tubuh, dan Cara Penanganannya

Apa Itu Hipoksia?

Secara sederhana, hipoksia adalah situasi saat kadar oksigen dalam jaringan tubuh menurun di bawah ambang normal. 

Keadaan ini tidak sama dengan hipoksemia, yang mengacu pada kadar oksigen rendah dalam aliran darah. Meskipun sering muncul secara bersamaan, hipoksia lebih menitikberatkan pada dampak yang dialami oleh sel dan organ akibat kurangnya pasokan oksigen.

Hipoksia bisa terjadi secara lokal (hanya pada bagian tubuh tertentu, seperti jari atau otak) maupun sistemik (menyerang seluruh tubuh). Penyebabnya bisa berasal dari gangguan pernapasan, sirkulasi darah, atau kondisi lingkungan seperti berada di dataran tinggi.

Gejala Hipoksia yang Perlu Diwaspadai

Tanda-tanda hipoksia bisa bervariasi tergantung tingkat keparahan dan penyebabnya. Berikut beberapa gejala umum:

  • Napas cepat dan pendek-pendek
  • Kebingungan atau sulit berkonsentrasi
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Pusing atau sakit kepala
  • Kulit, bibir, atau kuku membiru (sianosis)
  • Detak jantung meningkat (takikardia)
  • Kehilangan kesadaran dalam kasus parah

Jika gejala-gejala ini muncul secara mendadak atau tanpa sebab yang jelas, perlu segera mendapat penanganan medis.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun Meninggal Karena Balon Helium

Penyebab Hipoksia

Hipoksia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau lingkungan. Berikut beberapa penyebab utamanya:

  1. Gangguan Pernapasan
    Penyakit paru-paru seperti asma, pneumonia, COVID-19, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat menghambat proses pertukaran oksigen di paru-paru.

  2. Gangguan Sirkulasi
    Masalah pada jantung atau pembuluh darah seperti gagal jantung, serangan jantung, atau anemia berat dapat menyebabkan oksigen tidak terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh.

  3. Lingkungan dengan Oksigen Rendah
    Berada di dataran tinggi dengan tekanan udara rendah atau ruangan tertutup tanpa ventilasi dapat menyebabkan tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup dari udara sekitar.

  4. Keracunan Gas
    Paparan karbon monoksida dapat menghambat kemampuan darah membawa oksigen, meskipun kadar oksigen di lingkungan normal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: WHO, Cleveland Clinic, Mayo Clinic, NIH

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X