• Senin, 22 Desember 2025

Kehamilan Ektopik atau Hamil di Luar Kandungan: Sebab Hingga Penanganannya

Photo Author
- Kamis, 8 Mei 2025 | 09:49 WIB
Ilustrasi untuk kehamilan ektopik
Ilustrasi untuk kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik biasanya terdeteksi dalam 6–8 minggu pertama masa kehamilan, umumnya saat pemeriksaan awal kehamilan.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kriopreservasi: Prosedur Pembekuan Embrio

Dokter biasanya melakukan beberapa tes, seperti pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon HCG dan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat lokasi penempelan embrio. Jika ada kecurigaan terhadap kondisi yang lebih parah seperti tuba falopi yang pecah, tindakan medis lebih lanjut segera dilakukan.

Penanganan dan Pengobatan

Pengobatan kehamilan ektopik dilihat bergantung pada kondisi pasien itu sendiri serta perkembangan kehamilannya.

Jika belum terjadi ruptur dan kehamilan masih dalam tahap awal, dokter bisa memberikan suntikan obat methotrexate untuk menghentikan pertumbuhan sel. Obat ini menghindarkan pasien dari tindakan bedah, namun memerlukan pemantauan ketat hingga kadar HCG menurun sepenuhnya.

Pada kasus yang lebih berat, terutama jika tuba falopi sudah pecah, prosedur pembedahan harus dilakukan. Operasi biasanya dilakukan secara laparoskopi dengan bius total. Terkadang, tuba falopi yang rusak juga perlu diangkat demi menyelamatkan nyawa pasien.

Peluang Hamil Kembali

Banyak wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik tetap dapat  hamil kembali secara normal. Bila salah satu tuba falopi masih sehat, ovulasi dan pembuahan tetap dapat terjadi.

Namun, karena risiko kehamilan ektopik bisa meningkat setelah kejadian pertama, penting untuk berdiskusi dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan lagi. Waktu pemulihan yang disarankan umumnya sekitar 3 bulan pasca penanganan, agar tubuh benar-benar siap.

Kehamilan ektopik adalah kondisi serius yang tidak dapat diremehkan. Meski terdengar menakutkan, penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa dan memungkinkan pemulihan yang baik.

Dukungan emosional dari pasangan, keluarga, dan tenaga medis sangat penting dalam proses penyembuhan, baik secara fisik maupun mental.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Riset Penulis, Alo Dokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X